WahanaNews.co, Jakarta - Pikun atau hilang ingatan sementara tidak bisa kita sepelekan begitu saja. Sebab, hal itu bisa jadi tanda awal demensia. Seiring bertambahnya usia, otak manusia cenderung melambat dan menyebabkan hilangnya ingatan sementara.
Namun, ahli saraf Aaron Bonner- Jackson mengatakan bahwa demensia bukanlah sekadar pikun. Demensia juga bukan bagian dari penuaan.
Baca Juga:
Bisa Bikin Pikun, Kenali Perbedaan Demensia dan Alzheimer
Demensia bisa terjadi karena berbagai penyebab, termasuk alzheimer dan penyakit parkinson, yang mempengaruhi kemampuan kognitif, kesehatan mental, dan fisik kita.
“Demensia adalah kondisi di mana seseorang mengalami penurunan kemampuan berpikir yang signifikan, dan bahwa perubahan itu mengakibatkan penurunan kemampuan mereka untuk berfungsi dan mengurus diri sendiri,” ucap Bonner- Jackson.
Apa saja tanda awal demensia?
Baca Juga:
Duduk Terlalu Lama: Ancaman Tersembunyi untuk Kesehatan Otak Anda
Mengetahui gejala awal demensia akan membantu meningkatkan efektivitas pengobatan.
Berikut tanda awal demensia yang harus Anda waspadai:
-Tersesat di tempat yang sering dikunjungi
Tersesat di daerah yang jarang atau belum kita kunjungi adalah hal yang wajar. Namun, penderita demensia mungkin saja menjadi bingung saat berada di lingkungan yang sudah ia kenal.
"Jika Anda sering berkendara ke rute yang sering Anda kunjungi, misalnya rumah atau kantor, lalu tiba-tiba Anda merasa tidak mengenal daerah tersebut, segeralah berkonsultasi ke dokter," ucap Bonner- Jackson.
-Melupakan percakapan jangka pendek
Terkadang kelupaan dan kesulitan menemukan kata yang tepat dalam percakapan adalah hal yang dialami banyak orang.
Tetapi jika ini lebih sering terjadi dan Anda lupa percakapan yang Anda lakukan beberapa menit atau jam yang lalu, atau Anda kesulitan mengingat nama seseorang yang dekat dengan Anda, itu mungkin mengkhawatirkan.
"Ciri khas dari penyakit Alzheimer adalah kehilangan ingatan jangka pendek, di mana mereka tidak belajar dan menyimpan ingatan baru seperti dulu, dan itulah mengapa penderita akan menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali," kata Bonner-Jackson.
-Perubahan suasana hati dan kebiasaan
Penderita demensia bisa saja merasa kurang tertarik pada hal-hal yang sebelumnya mereka sukai.
Mereka mungkin lebih menarik diri secara sosial dan tidak ingin berada di dekat orang lain.
"Mereka mungkin tidak menemukan kesenangan dalam hal-hal seperti dulu. Dan mereka bisa menjadi lebih mudah tersinggung, mudah frustrasi atau cemas,” kata Bonner-Jackson.
Jika Anda tidak pernah memiliki riwayat kecemasan atau depresi tetapi sekarang mengalami kondisi ini di kemudian hari, itu mungkin merupakan tanda demensia.
Tetapi bagi seseorang yang memiliki riwayat kecemasan dan depresi, mungkin akan sedikit lebih sulit untuk melihat tanda-tanda awal demensia ketika gangguan mood ini terus berlanjut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]