Tanda awal penyakit ini bisa dikenali melalui perubahan pada mimik wajah, kesulitan bergerak, suara yang menjadi lirih, tidak adanya ayunan tangan saat berjalan, hingga lambatnya gerakan.
Penyakit ini dipicu oleh rusaknya sel-sel saraf di otak.
Baca Juga:
Mahasiswa Indonesia di Belanda Wafat Saat Dampingi Pejabat RI di Austria, PPI Belanda Kecam EO
Faktor keturunan serta paparan zat kimia tertentu juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena Parkinson.
Hingga saat ini belum ditemukan obat yang benar-benar menyembuhkan Parkinson.
Namun, pengobatan dan terapi bisa membantu meringankan gejala, sehingga penderitanya masih bisa menjalani aktivitas harian.
Baca Juga:
Breaking News: Kwik Kian Gie Tutup Usia di 90 Tahun, Ekonom Nasionalis yang Dikenang Lintas Partai
Langkah-langkah seperti rutin berolahraga, menjaga pola makan sehat, serta latihan otak, diyakini mampu memperlambat perkembangan penyakit ini, meskipun belum dapat mencegahnya sepenuhnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.