WahanaNews.co | Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengkhawatirkan adanya kasus Covid-19
varian baru yang sudah masuk wilayah Ibu Kota.
Ia merinci, varian baru mutasi virus Sars-Cov-2 atau Covid-19,
yakni varian yang berasal dari India, di mana transmisi virus ini sudah ada di
Jakarta. Maka, ada beberapa varian yang harus diwaspadai, terutama varian DeltaB1617.2
yang sudah bertransmisi di Jakarta.
Baca Juga:
Belanda Deteksi Subvarian Omicron Centaurus, Seperti Apa?
"Varian baru ini cukup merepotkan karena mereka
memiliki kemampuan tersendiri untuk menginfeksi kita. Seperti kita ambil contoh
varian Delta B1617.2 yang amat mudah menyebar dan varian Beta B1351 yang amat
mudah membuat gejala menjadi berat atau lebih mematikan," kata Widyastuti,
Selasa (15/6/2021).
Meskipun menurut penelitian terakhir, lanjut dia,
seluruh varian masih dapat diantisipasi dengan vaksin tetapi ini benar-benar
harusdiwaspadai bersama.
Melihat Jakarta yang memasuki fase krusial dan
mencegah agar tak masuk fase genting, Widyastuti, memastikan seluruh jajaran
Pemprov DKI kini tengah bekerja menyiapkan antisipasi jangka pendek terlebih
dahulu dengan menambah semaksimal mungkin kapasitas keterisian tempat tidur
isolasi atauBed Occupancy Rate(BOR).
Baca Juga:
Dalam Sepekan Kasus Covid RI Naik 57,6 Persen
Sebab, seperti diketahui, ada peningkatan keterisian
pasien Covid-19.Per tanggal 31 Mei 2021, kapasitas tempat tidur isolasi
di Jakarta sebesar 6.621 dan terpakai 2.176 atau 33 persendan ICU sebesar
1.014 dan terpakai 362 atau 36 persen.
"BOR kita juga naik signifikan, per tanggal 14 Juni
kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.341 terisi 5.752 atau sudah menyentuh
78 persenhanya dalam 2 minggu dan ICU sebesar 1.086 terisi 773 atau 71
persen," ujarnya.
Lebih lanjut, kata dia, dari 78 perenketerisian
tempat tidur tersebut 25 persennya merupakan warga luar DKI Jakarta. Namun, ia
tetap untuk tak membeda-bedakan pelayanan, tetapi ini menjadi peringatan bahwa
virusnya tak mengenal batas wilayah.
"Hal ini harus kita antisipasi dengan terus menambah
jumlah BOR," ungkapnya.
Maka dari itu, Pemprov DKI Jakarta telah menggandeng
berbagai pihak dan memanfaatkan berbagai sumber daya untuk menambah
BOR.Pemprov DKI berencana menambah fasilitas isolasi mandiri bekerja sama
dengan pusat dengan BNPB, seperti Rusun Nagrak Cilincing, Wisma PMII, dan Wisma
Ragunan yang nantinya akan digunakan sebagai fasilitas tambahan, bila Wisma
atlet mengalami lonjakan orang yang harus ditangani.
Selain penambahan kapasitas BOR, menurut Widyastuti,
Pemprov DKI Jakarta juga tengah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk
menambahpetugas yang akan melakukan pelacakan atau tracer.Tracerinilah
yang nantinya memegang peran penting untuk melakukan deteksi dini. Sehingga,
pengendalian dapat dilakukan dengan baik. (Tio)