WahanaNews.co | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau Jemaah Haji Indonesia agar terus memantau kesehatan kepada dokter dan perawat di Arab Saudi.
Pusat Kesehatan Haji Kemenkes menyebut ada sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai jemaah haji yang dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Gorontalo Sambut Kedatangan Kloter 12 Haji 2024
Demikian disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo saat memberikan pembekalan kepada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Menurut Liliek, jemaah haji Indonesia sebagian besar memiliki riwayat penyakit.
Adapun penyakit yang paling banyak diderita jemaah antara lain, Dislipidemia atau gangguan metabolisme lemak, Hipertensi, Diabetes Melicus dan sebagainya.
Baca Juga:
Jemaah Haji Meninggal Tembus 1.000 Akibat Cuaca Panas Mendidih di Arab
"Penyakit-penyakit yang menjadi pemicu penyakit yang lebih berat seperti diabetes melicus, gangguan metabolisme lemak, kemudian juga inspeksi saluran pernapasan. Itu penyakit yang nantinya menimbulkan penyakit lebih berat dan dapat menyebabkan kematian karena jantung, paru, hipertensi, stroke," katanya, Rabu (12/4/2023).
Berdasarkan data yang dihimpun sejak 2018 hingga 2022, kata Liliek, penyebab kematian jemaah haji Indonesia terbanyak karena penyakit jantung dan paru.
Kematian jemaah haji Indonesia banyak terjadi pada puncak haji setelah melakukan ibadah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).