WahanaNews.co, Jakarta - Jumlah jemaah yang meninggal dunia dalam rangkaian ibadah haji tahun ini di tengah cuaca panas ekstrem telah melebihi 1.000 orang, dengan lebih dari separuh di antaranya tidak terdaftar secara resmi.
Melansir CNBC Indonesia, kematian baru yang dilaporkan pada Kamis (19/6/2024) termasuk 58 orang dari Mesir. Menurut seorang diplomat Arab yang memberikan rincian, dari 658 orang Mesir yang meninggal, 630 di antaranya adalah jamaah haji yang tidak terdaftar.
Baca Juga:
Terungkap, Ini Alasan Jemaah Indonesia Pilih Perawatan KKHI Ketimbang RS Arab Saudi
Sekitar 10 negara telah melaporkan 1.081 kematian selama ibadah haji, yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang harus dipenuhi oleh semua umat Islam yang mampu setidaknya satu kali.
Pusat meteorologi nasional melaporkan suhu tertinggi 51,8C (125F) minggu ini di Masjidil Haram di Makkah.
Sebuah penelitian di Saudi yang diterbitkan bulan lalu mengatakan suhu di wilayah tersebut meningkat sebesar 0,4C setiap dekade.
Baca Juga:
Ini Dia, Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia, 9 Agustus 2022
Setiap tahunnya, puluhan ribu jemaah mencoba untuk mengikuti ibadah haji melalui jalur yang tidak teratur karena mereka tidak mampu membayar izin resmi yang seringkali mahal.
Pihak berwenang Saudi melaporkan telah mengeluarkan ratusan ribu jamaah haji yang tidak terdaftar dari Makkah pada bulan ini, namun tampaknya masih banyak yang berpartisipasi dalam ibadah haji utama yang dimulai Jumat lalu. Kelompok ini lebih rentan, karena tanpa izin resmi mereka tidak bisa mengakses ruang ber-AC yang disediakan untuk 1,8 juta jamaah resmi untuk mendinginkan diri.
"Masyarakat kelelahan setelah dikejar aparat keamanan menjelang hari Arafah. Mereka kelelahan," kata seorang diplomat Arab, dilansir The Guardian.