Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah duduk juga berdampak negatif pada kesehatan otak, dan hasilnya mengungkapkan bahwa duduk berlebihan meningkatkan risiko demensia.
Risiko ini semakin tinggi pada mereka yang menghabiskan lebih dari 10 jam sehari dalam keadaan duduk, dan bahkan risiko terkena demensia dapat meningkat hingga 63 persen lebih tinggi pada individu yang duduk lebih dari 12 jam sehari.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa latihan fisik tidak dapat sepenuhnya mengatasi efek negatif dari duduk, karena orang yang tetap berolahraga namun duduk sepanjang hari tetap memiliki risiko yang sama tinggi terkena demensia.
David Raichlen, seorang profesor ilmu biologi dan antropologi dari University of Southern California yang memimpin penelitian ini, memberikan saran tentang bagaimana seseorang dapat mengurangi risiko demensia dengan menghindari kebiasaan duduk berlebihan.
Menurut Raichlen, pendekatan terbaik untuk mengurangi risiko demensia adalah dengan mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan dalam keadaan duduk secara keseluruhan.
Baca Juga:
Program KKS, Milik Semua Instansi dan Masyarakat Dairi
Penemuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang membatasi waktu duduknya hingga 9,5 jam sehari tidak mengalami peningkatan risiko terkena demensia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.