Kedua, jumlah tes di dunia jauh menurun.
Sehingga, sulit untuk melihat gambaran epidemiologi yang sebenarnya.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
"Ini juga perlu jadi perhatian kita di Indonesia, jumlah test tetap harus terjaga. Saya melihat di New York di mana-mana ada tenda-tenda tempat orang bisa tes Covid-19, tanpa bayar pula," ujarnya.
Alasan ketiga, dari pengalaman selama ini, maka virus SARS CoV-2 penyebab Covid-19 memang kadang-kadang tidak terduga.
Bahkan, manusia sendiri belum dapat mengetahui secara pasti bagaimana perkembangannya di masa datang.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
"Kita tahu setidaknya ada tiga skenario varian baru, base, best dan worse," tuturnya.
Keempat, sampai bulan Mei 2022 itu, baru ada 57 negara yang sudah memvaksinasi 70 persen atau lebih penduduknya, semua adalah negara dengan penghasilan tinggi.
Angka 70 persen dihitung berdasar jumlah total penduduk, bukan berdasar target.