WahanaNews.co | Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama yang juga Pakar Ilmu Kesehatan mengajak masyarakat mewaspadai penyakit influenza dan Flu Burung yang kini terjadi di Kamboja dan beberapa negara lain.
"Sehubungan berita Flu Burung yang sudah menyebabkan kematian di negara ASEAN Kamboja, dan berbagai pertanyaan tentang kemungkinan penyebarannya, maka ada tujuh hal tentang influenza," kata Tjandra Yoga Aditama yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Pertama, influenza disebabkan oleh virus. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyematkan nama virus dengan huruf awalan "H" yang diikuti kode lanjutan, dan "N" disertai kode lanjutan berupa huruf maupun angka.
Kedua, sesudah pandemi flu terbesar dengan korban yang relatif banyak pada 1918, kata Tjandra, saat ini sudah muncul tiga pandemi influenza, yaitu H2N2 pada 1956--1957, H3N2 pada 1968, dan H1N1 pada 2009.
"Ketiga, para pakar dunia memperkirakan bahwa pandemi sesudah COVID-19 kemungkinannya karena tiga penyakit, yakni zoonosis, penyakit X, dan influenza, entah H berapa dan N berapa," katanya.
Baca Juga:
Program KKS, Milik Semua Instansi dan Masyarakat Dairi
Keempat, kata Tjandra, virus influenza yang menyerang burung atau unggas adalah jenis virus influenza tipe A, lima di antaranya juga menyerang manusia, yaitu virus H5, H6, H7, H9, dan H10.
"Kelima, dari berbagai jenis virus di atas, yang paling banyak menjadi masalah pada manusia adalah A(H5N1) dan A(H7N9)," kata Tjandra yang juga Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara.
Keenam, jenis virus influenza lain yang juga dilaporkan menyerang manusia adalah HPAI A(H5N6) dan LPAI A(H9N2), serta pada 2021 dilaporkan juga jenis H5N8 menyerang manusia di Rusia.