WahanaNews.co, Jakarta - Di era global ini, banyak orang terdorong untuk mengadopsi gaya hidup yang penuh dengan tuntutan. Situasi ini memaksa banyak ilmuwan untuk terus menguji keterampilan mereka dalam mempertahankan ketahanan mental.
Menurut para peneliti, sebagian besar orang saat ini menghabiskan lebih banyak waktu untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri daripada fokus pada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pribadi mereka terlebih dahulu.
Baca Juga:
Sidokkes Polres Sibolga Layani Warga Cek Kesehatan Gratis
Namun, suatu penelitian mengungkapkan perspektif yang berbeda. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Elizabeth Raposa dan dua rekannya dari Yale University School of Medicine, disampaikan melalui Psychology Today, diketahui bahwa orang yang menyisihkan waktu untuk membantu orang lain dapat merasakan manfaat positif bagi kesehatan mental.
Manfaat ini juga membantu memperkuat ketahanan psikologis seseorang, terutama ketika menghadapi kesulitan hidup, dan dapat membantu individu untuk mengatasi rasa terpuruk yang mungkin muncul.
Sebuah tim peneliti melakukan studi terhadap orang yang telah melakukan perbuatan baik kepada sesama.
Baca Juga:
Bukan Kebetulan! Ini Hubungan Mengejutkan Antara Tinggi Badan dan Kecerdasan
Beberapa dari mereka mencatat peristiwa yang menimbulkan stres, sementara yang lain melakukan tindakan kecil untuk membantu orang lain.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang aktif membantu orang lain dalam kehidupan sehari-hari cenderung memiliki kesehatan mental yang jauh lebih baik.
Bahkan tindakan sekecil apapun, seperti membuka pintu lift, dapat berkontribusi pada peningkatan emosi positif. Sebaliknya, mereka yang jarang atau tidak pernah membantu orang lain cenderung mengalami emosi negatif dalam menghadapi stres.
Lebih lanjut, orang yang sering memberikan bantuan kepada orang lain ternyata mampu melindungi diri mereka dari dampak negatif stres tanpa mengalami penurunan emosi positif.
Penelitian menunjukkan bahwa hubungan positif ini terbentuk karena adanya sikap altruisme, di mana individu menunjukkan kepedulian dan kesiapan untuk membantu orang lain dengan mengorbankan sebagian dari diri mereka, seperti waktu, tenaga, atau sumber daya lainnya.
Munculnya sikap altruisme tidak hanya terjadi secara alami, melainkan juga dapat timbul secara tiba-tiba pada seseorang yang memiliki keinginan untuk menolong, tergantung sejauh mana mereka bersedia memberikan bantuan.
Tindakan Sederhana untuk Membantu Orang Lain
Berbagai cara dapat dilakukan untuk memberikan bantuan kepada orang lain di berbagai konteks kehidupan, seperti yang dilaporkan oleh Psychology Today.
Lingkungan Kerja
Di lingkungan kerja, Anda dapat mengundang teman atau rekan kerja untuk berbincang atau sekadar minum kopi. Melalui percakapan tersebut, akan terjadi pertukaran informasi, memberikan pujian, dan menyampaikan lelucon untuk menciptakan suasana yang santai.
Keluarga
Dalam lingkup keluarga, cara sederhana yang dapat dilakukan adalah terus menjaga komunikasi dengan anggota keluarga atau orang tua. Selain itu, memberikan waktu ekstra untuk bermain dan berbicara dengan anak-anak dapat memiliki dampak besar bagi mereka. Tindakan-tindakan kecil semacam itu dapat memberikan arti yang signifikan.
Teman
Seringkali, teman kita membagikan pengalaman atau perasaan mereka di media sosial. Postingan tersebut mungkin mengisyaratkan bahwa mereka sedang mengalami sesuatu.
Sebagai teman, kita dapat membangun hubungan yang peduli dengan merespons postingan mereka. Dengan melakukan hal ini, kita dapat menjaga hubungan baik dengan teman.
Meskipun tidak semua orang memiliki waktu untuk membantu orang lain, namun jika melakukannya, hal tersebut dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi penerima bantuan tetapi juga bagi diri sendiri.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]