Adapun para dokter yang meninggal terdiri atas 161 dokter
umum (4 guru besar), dan 123 dokter spesialis (12 guru besar), serta 5 residen,
yang keseluruhannya berasal dari 26 IDI Wilayah (provinsi) dan 116 IDI Cabang
(Kota/Kabupaten).
Data tersebut dirangkum oleh Tim Mitigasi IDI dari Persatuan
Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI),
Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Indonesia (PATELKI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
Baca Juga:
Usai Viral Pemaksaan Buka Masker, Keluarga Pasien Temui Dokter dan Minta Maaf
Harap Masyarakat Taat
Prokes
Lebih lanjut Adib mengharapkan protokol kesehatan (prokes)
tetap ditegakkan masyarakat beriringan dengan vaksinasi. Adib menyebut
vaksinasi dinilai hanya merupakan satu upaya pencegahan atau preventif.
Baca Juga:
Vaksin HPV Aman, POGI Sebut Hoaks Soal Kemandulan Tak Berdasar
"Kondisi ini tidak akan berjalan maksimal apabila
masyarakat tetap abai dalam menjalankan protokol kesehatan," ungkapnya.
Masyarakat diharap menjalankan 5M.
"Yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau
hand sanitizer, menjaga jarak, membatasi mobilitas, dan menghindari
kerumunan," jelasnya.