WahanaNews.co | Dampak perang Israel-Palestina menjatuhkan banyak korban mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas hilangnya nyawa di kedua pihak yang berkonflik khususnya bagi para profesional medis, yang kehilangan nyawa saat memberikan layanan penyelamatan nyawa kepada masyarakat.
Baca Juga:
Israel Ancam 3 Negara Jika Ikut Campur Perang Melawan Hamas di Gaza
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT juga mengutuk keras serangan terhadap fasilitas kesehatan, dan tenaga medis serta meminta semua pihak untuk memastikan bahwa tenaga medis, dan tenaga kesehatan tidak menjadi sasaran dalam terjadinya peperangan, dan diberikan akses yang aman untuk merawat korban yang terdampak atas peperangan.
“Sebagai dokter, kami mempunyai kewajiban etik untuk menempatkan keselamatan pasien dan komunitas masyarakat sipil diatas segalanya,” ujar Dr Adib, dikutip dari keterangan resminya.
PB IDI berkomitmen untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya perawatan medis yang etis, serta tujuan perdamaian dunia dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal.
Baca Juga:
Platform X Laporkan Sudah Hapus Lebih dari 300 Ribu Konten terkait Konflik Israel-Hamas
Sementara World Medical Association (WMA) atau Asosiasi Medis Dunia beserta Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengeluarkan seruan mendesak kepada semua pihak yang berkonflik untuk mematuhi segala norma Hukum Humaniter Internasional yang berlaku, guna untuk tidak menyerang fasilitas medis dan kendaraan tenaga kesehatan, serta melindungi tenaga kesehatan.
Dengan mengajukan permohonan yang kuat kepada kedua belah pihak, PB IDI juga memohon untuk dapat menyelamatkan warga sipil, rumah sakit, dan layanan penting lainnya.
“Petugas kesehatan harus diberikan sumber daya yang mereka perlukan untuk merawat semua pasien dengan penuh kasih sayang dan sesuai dengan nilai etika profesi dan netralitas medis,” ungkapnya.