"Kalau sebagai toping atau penyedap itu boleh,"
ujarnya. Namun demikian, Conny menegaskan, konsumsi kental manis sebagai
topping juga harus sangat dibatasi. Sedangkan, bagi ibu yang masih bisa
menyusui, Conny menyarankan untuk tetap berkomitmen memberikan ASI hingga dua
tahun.							
						
							
							
								
"ASI adalah yang terbaik untuk bayi dan anak-anak tanpa
ada pengganti lainnya, kecuali memang pada beberapa kondisi anak yang alergi
terhadap ASI, itu pun konsumsi pengganti ASI harus dengan saran dokter,"
jelas Conny.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Fenomena Mikroplastik di Air Hujan Jadi Alarm Polusi Lingkungan, Kemenkes dan BRIN Angkat Suara
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								
Berdasarkan saran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),
kental manis baru boleh diberikan kepada anak yang sudah memasuki usia belasan
tahun.							
						
							
							
								
Hal itu karena kandungan gula dalam kental manis jauh lebih
banyak dibanding susu, yang hanya berkisar 1 persen.							
						
							
							
								
Berikut batas konsumsi gula harian pada anak-anak
berdasarkan umur.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Polres Nias-Lions Club Medan Gelar Baksoskes, Pengukuran Tangan dan Kaki Palsu Penyandang Disabilitas
									
									
										
									
								
							
							
								
- Anak usia 3 tahun boleh mengonsumsi gula sekitar 2-5
sendok teh							
						
							
							
								
- Anak usia 4-6 tahun boleh mengonsumsi gula sekitar 2,5 - 6
sendok teh							
						
							
							
								
- Anak usia 7-12
tahun boleh mengonsumsi gula sekitar 4-8 sendok teh