"Kalau sebagai toping atau penyedap itu boleh,"
ujarnya. Namun demikian, Conny menegaskan, konsumsi kental manis sebagai
topping juga harus sangat dibatasi. Sedangkan, bagi ibu yang masih bisa
menyusui, Conny menyarankan untuk tetap berkomitmen memberikan ASI hingga dua
tahun.
"ASI adalah yang terbaik untuk bayi dan anak-anak tanpa
ada pengganti lainnya, kecuali memang pada beberapa kondisi anak yang alergi
terhadap ASI, itu pun konsumsi pengganti ASI harus dengan saran dokter,"
jelas Conny.
Baca Juga:
Siloam Hospitals Jadi Tuan Rumah Kunjungan Delegasi SISP 2025 dari Swedia
Berdasarkan saran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),
kental manis baru boleh diberikan kepada anak yang sudah memasuki usia belasan
tahun.
Hal itu karena kandungan gula dalam kental manis jauh lebih
banyak dibanding susu, yang hanya berkisar 1 persen.
Berikut batas konsumsi gula harian pada anak-anak
berdasarkan umur.
Baca Juga:
Pengendalian Rokok Diperketat, WHO Soroti Komitmen Indonesia Jaga Kesehatan Publik
- Anak usia 3 tahun boleh mengonsumsi gula sekitar 2-5
sendok teh
- Anak usia 4-6 tahun boleh mengonsumsi gula sekitar 2,5 - 6
sendok teh
- Anak usia 7-12
tahun boleh mengonsumsi gula sekitar 4-8 sendok teh