Daeng mengatakan, seringkali keluarga tidak memahami
gentingnya kondisi pasien isoman sehingga terlambat memberikan penanganan.
Hal yang cukup krusial untuk diperhatikan, tambahnya, adalah
kadar saturasi oksigen pasien.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Oleh karena itu, ia mengatakan penting sekali bagi pasien
isoman untuk selalu terhubung dengan dokter atau ahli kesehatan setempat,
termasuk melalui layanan telemedisin.
Tujuannya agar tetap mendapatkan pendampingan dan
menghindarkan diri dari gejala yang lebih berat. Pastikan untuk terus memantau
kondisi pasien dan melaporkannya untuk mendapatkan arahan yang tepat dalam
menanganinya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.