- Kebiasaan kurang mengonsumsi buah dan sayur
- Kurang bergerak dan minim aktivitas fisik
- Kebiasaan merokok
- Obesitas
Dokter sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) Dr. dr. Isman Firdaus, Sp.JP(K) menyebutkan, gaya hidup tidak sehat adalah faktor utama penyebab penyakit jantung.
Baca Juga:
Sah! Kantor Pertanahan Tanjab Barat Akui Lahan 85 Ha Diluar HGU PT.Agrowiyana
"Gaya hidup, merokok, dan pola makan tidak sehat merupakan kontributor utama terjadinya penyakit jantung koroner," jelas dia.
Menurut Isman, penderita penyakit jantung rentan mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac death.
Penyakit jantung dan komorbid Covid-19
Baca Juga:
Selama Ini Jadi Tertuduh, Telur Ternyata Bukan Penyebab Kolesterol Naik
Di masa pandemi Covid-19, penyakit jantung adalah komorbid atau penyakit penyerta yang menyebabkan penderita lebih berisiko ketika terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.
Penderita penyakit jantung rawan mengalami perburukan bahkan kematian apabila terkena Covid-19.
"Laporan dari RS di masa pandemi menunjukkan bahwa 16,3 persen pasien yang dirawat dari ruang isolasi Covid-19 ternyata mempunyai komorbid. Pada situasi Covid-19, angka kematian meningkat 22-23 persen. Salah satunya, Covid-19 menyebabkan perburukan dari jantung," kata dia.