WahanaNews.co | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan terjadi kenaikan kasus konfirmasi dan kematian warga akibat virus corona (Covid-19) dalam beberapa pekan terakhir di Indonesia.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut kasus kematian kali ini didominasi oleh kelompok berisiko tinggi seperti warga lanjut usia (lansia) dan mereka yang belum menerima vaksin Covid-19 primer maupun booster.
Baca Juga:
Update Covid-19 Per 18 Juni: Kasus Konfirmasi Virus Corona Harian Kian Melandai
"Kalau kematian karena kasus penularan sub varian Arcturus meningkat, jadi pasti orang yang tertular banyak, termasuk kelompok orang yang punya risiko tinggi seperti lansia," kata Nadia dilansir CNN, Kamis (4/5/23).
Terpisah, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril juga mengonfirmasi terjadi peningkatan keterisian rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di sejumlah provinsi.
Syahril melanjutkan berdasarkan data yang bersumber dari RS Online per 03 Mei 2023 Pukul 14.00 WIB, data itu menunjukkan keterisian tempat tidur atau BOR di rumah sakit sebesar 8,1 persen secara nasional, baik tempat tidur isolasi maupun untuk ICU dari 42.293 tempat tidur yang ada.
Baca Juga:
Varian Covid-19 Terbaru, WHO Peringatkan Potensi Bahaya Arcturus
Ia juga merinci dari 1 Januari hingga 3 Mei 2023 tercatat total pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit sebanyak 22.666 orang. Sementara pasien yang masih dirawat hingga kemarin Rabu (3/5) berjumlah 2.696, terdiri dari 2.556 pasien isolasi dan 140 pasien intensif.
Adapun dari 22.666 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tersebut, 34,5 persen atau 7.813 pasien belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan pasien didominasi oleh usia lansia.
"Selama periode tersebut sebanyak 1.423 pasien Covid-19 meninggal di rumah sakit, hampir separuhnya belum divaksinasi," lanjut Syahril.