“Kami terus memantau situasi di lapangan dari waktu ke waktu dan siap menambah dukungan kapan pun dibutuhkan,” ujarnya.
Sementara itu, tantangan di lapangan masih cukup berat. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebelumnya menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi tenaga medis saat memberikan layanan kesehatan kepada penyintas.
Baca Juga:
Kemenkes Buka 150 Prodi Spesialis untuk Pemerataan Dokter di 514 Kabupaten/Kota
Mulai dari keterbatasan logistik, sulitnya distribusi bantuan ke wilayah terisolir, hingga minimnya stok obat menjadi masalah yang harus segera ditangani.
Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr Piprim Basarah Yanuarso, menegaskan bahwa kondisi lapangan membutuhkan respon cepat dan kolaboratif dari banyak pihak.
Selain obat-obatan penting, kebutuhan dasar kesehatan juga masih langka.
Baca Juga:
Menkes Kerahkan Tim Harapan Kita Investigasi Dugaan Penolakan Pasien di Jayapura
“Kami masih menghadapi kekurangan obat-obatan penting untuk anak, terutama untuk ISPA, Diare, penyakit kulit hingga antibiotik. Bahkan alat bantu sederhana seperti sendok obat dan air bersih untuk melarutkan obat pun masih sangat terbatas,” kata Piprim Basarah Yanuarso dalam keterangannya, Selasa (2/12/2025).
Upaya percepatan penanganan kesehatan pun terus didorong agar masyarakat terdampak dapat segera menerima layanan yang memadai, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.