WahanaNews.co | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta warga untuk mewaspadai lonjakan Covid-19 sub varian Arcturus atau XBB 1.16.
Kemenkes menyebut kenaikan Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir di dunia dipicu oleh varian baru tersebut.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Itulah kenapa, kementerian yang dipimpin Budi Gunadi Sadikin itu meminta warga untuk waspada dan kembali memperketat protokol kesehatan.
Kemenkes menyebut saat ini kasus Covid-19 khususnya di Singapura dan India kembali meningkat.
“Sub varian ini memang banyak ditemukan di India. Jika ditilik dari sejarah naik dan turunnya kasus Covid-19, Indonesia selalu mengikuti pola yang terjadi di India yang saat ini mengalami lonjakan kasus yang tajam,” terang juru bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril.
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
India mengalami lonjakan kasus hingga 20 persen dalam sehari kemarin dengan kasus per hari kemarin mencapai lebih dari 12.500.
“Sejarah juga menunjukan di Indonesia kasus Covid-19 melonjak bukan karena perjalanan dan hari libur tapi karena adanya varian baru. Untuk itu masyarakat jangan lengah. Ayo kita pakai masker lagi dan hidup sehat,” ujar dr Mohammad Syahril.
Oleh sebab itu, Kemkes meminta masyarakat agar aktif kembali memakai masker dan menjalani hidup sehat untuk mencegah potensi lonjakan kasus Covid-19. Terutama pada golongan lanjut usia dan kelompok yang belum melakukan vaksinasi Covid-19.
“Kita wajib menjaga kelompok lanjut usia sebagai kelompok yang rentan tertular dan masuk rumah sakit,” kata dr Mohammad Syahril.
Lebih lanjut dia menjelaskan, saat ini kasus baru di Indonesia memang mengalami penurunan. Pada 21 April misalnya, yakni 1.145 dari sebelumnya 1.242.
Namun, kematian naik menjadi 13 kasus dari sebelumnya 12. Kasus aktif pun naik menjadi 10.881 kemarin dari sebelumnya 10.448.
Sedangkan pasien yang dirawat dalam rata-rata tujuh hari terakhir mengalami kenaikan menjadi 1.617, dari hari sebelumnya 1.573.
Sepuluh provinsi dengan kasus konfirmasi tinggi kemarin adalah DKI (lokal 491, Pelaku Perjalanan Luar Negeri atau PPLN 19), Jabar (lokal 200, PPLN 0), Jatim (lokal 147, PPLN 0), Jateng (lokal 99, PPLN 1), Banten (lokal 86, PPLN 0), DIY (lokal 41, PPLN 0), Bali (lokal 10, PPLN 0), Sulsel (lokal 10, PPLN 0), Lampung (lokal 6, PPLN 0), Sumsel (lokal 5, PPLN 0).
“Masyarakat agar aktif kembali memakai masker, terutama untuk orang yang sedang sakit (flu), orang yang kontak erat dengan orang yang sedang sakit, dan apabila kita berada di keramaian dan kerumunan. Tidak lupa jaga kesehatan untuk mencegah kasus kembali naik,” kata dia.
Dia lantas menjelaskan, sejumlah gejala varia arcturus adalah konjungtivitis (mata merah) terutama pada anak-anak, demam atau menggigil, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, dan diare. [Tio/Jawapos]