WahanaNews.co | Penelitian terhadap penyebab gangguan ginjal akut di Indonesia masih terus dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia masih terus dikembangkan.
"Saat ini kami sedang melakukan penelitian untuk mengetahui apa sih sebetulnya yang menyebabkan gangguan ginjal akut ini. Diduga penyebab gagal ginjal itu salah satunya keracunan, bisa dari makanan, minuman, dan obat-obatan," kata Syahril, Juru Bicara Kemenkes di Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Baca Juga:
Indonesia Urutan Kedua Kasus Malaria di Asia Tenggara, Kemenkes Tegaskan Komitmen Bebas Malaria
Ia mengatakan, Kemenkes bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih mengembangkan sejumlah kemungkinan lain penyebab gangguan ginjal akut.
"Kandungan obat sirop harus betul-betul diteliti untuk mengetahui mana yang bisa menyebabkan keracunan pada ginjal. Setelah hasil penelitian keluar, BPOM punya tanggung jawab untuk mengevaluasi," tuturnya.
Di sisi lain, pemerintah sudah menjalankan beberapa kebijakan untuk mencegah penambahan korban gangguan ginjal akut.
Baca Juga:
Jumlah Petugas Kesehatan Haji 2025 Turun, Kemenkes: Tetap Kelola KKHI dan Klinik
Dia mengatakan, pemerintah sudah menghentikan sementara penggunaan obat sirop untuk anak sebagai langkah cepat untuk mencegah kasus baru.
Syahril menambahkan, jenis obat yang digunakan untuk menyembuhkan keracunan salah satunya antidotum juga diberikan bagi pasien yang menjalani pengobatan gagal ginjal akut.
"Untuk yang sudah sakit, kami melakukan tindakan salah satunya dengan hemodialisa dan pemberian antidotum, zat penawar," ujarnya.