Masyarakat Desa Teluk Majelis jarang mengkonsumsi langsung buah pedada karena rasanya asam.
Sehingga buah tersebut banyak jatuh dibawa arus laut ataupun habis dimakan oleh binatang primata. Rasa asam disebabkan karena pedada memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi.
Baca Juga:
Bantah Tuduhan, Notaris Medan Diduga Habisi Suami dengan Benda Tumpul
Berdasarkan penelitiannya Uce Lestari mengatakan bahwa buah pedada (Sonneratia caseolaris) mengandung beberapa senyawa bioaktif diantaranya flavonoid, luteolin dan luteolin 7-O-Bglucoside yang memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, mampu meningkatkan sistem daya tahan tubuh serta dapat membunuh mikroorganisme.
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Melati di Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan satu-satunya usaha dalam mengolah buah pedada menjadi produk olahan pangan sebagai peningkat sistem imun.
Produk pangan fungsional tersebut telah dijual pada pusat oleholeh di Kabupaten Tanjab Timur.
Baca Juga:
Diduga Cemarkan Nama Baik, Dosen UNIAS Polisikan Akun Facebook Sadari Zega
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.