WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terus memperkuat perannya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya Penyakit Jantung Reumatik (PJR) salah satu penyakit yang masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak-anak di Indonesia.
Melalui kegiatan edukatif dan kolaborasi lintas sektor, IDAI berupaya menekan angka kejadian penyakit yang berawal dari infeksi tenggorokan tersebut.
Baca Juga:
Remaja Kerap Alami Keluhan Fisik Tanpa Penyebab Medis, IDAI Tekankan Dukungan Keluarga
Ketua Umum IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), menegaskan komitmen organisasi untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pencegahan PJR sejak dini.
“Kami berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi, seperti seminar ini. Pencegahan penyakit jantung reumatik harus dilakukan oleh semua sektor baik dokter anak di seluruh Indonesia, dokter di layanan primer, maupun para orang tua,” ujar Piprim dalam sambutannya pada acara Diskusi Media bertajuk ‘Radang Tenggorokan Menjadi Penyakit Jantung Rematik pada Anak’ di Kantor IDAI, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Menurut Piprim, salah satu langkah krusial dalam mencegah PJR adalah penanganan yang tepat terhadap infeksi tenggorokan akibat bakteri Streptococcus.
Baca Juga:
IDAI Dorong Penanganan Komprehensif Gangguan Mental pada Remaja
Karena itu, IDAI kini memperkuat pelatihan klinis bagi dokter dan tenaga kesehatan, sekaligus meningkatkan kampanye publik agar masyarakat lebih peka terhadap gejala awal penyakit tersebut.
“Orang tua harus paham, ketika anaknya terkena infeksi Streptococcus tipe ini, pengobatan harus dijalankan selama sepuluh hari penuh untuk mencegah terjadinya penyakit jantung reumatik. Kami berharap rekan-rekan media dapat membantu menyebarluaskan informasi tentang penyakit jantung reumatik ini, yang mungkin kini jarang dibicarakan tetapi masih sangat penting untuk diwaspadai,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Kardiologi IDAI, dr. Rizky Adriansyah, Sp.A(K), mengingatkan pentingnya deteksi dini terhadap gejala awal Demam Reumatik, sebagai langkah pencegahan terhadap komplikasi jantung.