Dalam menghadapi masalah ini, teknologi kedokteran modern menghadirkan sejumlah solusi, salah satunya adalah program In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung.
IVF merupakan teknik pembuahan di luar tubuh (laboratorium) yang telah membantu banyak pasangan mengatasi infertilitas.
Baca Juga:
Nikita Mirzani Beberkan Kehamilannya, Ayah Sang Anak Masih Misteri
Terdapat berbagai pendekatan IVF, seperti IVF konvensional, natural cycle IVF, dan metode mild stimulation IVF. Masing-masing memiliki keunggulan tersendiri.
IVF konvensional menggunakan hormon dosis tinggi untuk merangsang produksi sel telur sebanyak mungkin. Sementara natural cycle IVF lebih alami tanpa penggunaan obat kesuburan.
Adapun mild stimulation hanya menggunakan dosis obat minimal, sehingga lebih ringan bagi tubuh.
Baca Juga:
Perubahan Hormon Saat Hamil Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental, Termasuk Depresi Antepartum
Di Indonesia, Kato Ojin IVF Center (KOIC) menjadi salah satu klinik yang mengandalkan metode mini IVF atau mild stimulation IVF sebagai layanan unggulan.
Tingkat keberhasilan metode ini bahkan mencapai 62,5 persen, jauh di atas rata-rata keberhasilan IVF nasional yang berkisar antara 30 hingga 40 persen.
“Metode mild stimulation memungkinkan pasien menjalani program IVF dengan dosis hormon yang lebih rendah, sehingga lebih nyaman, mengurangi risiko sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), dan meningkatkan kualitas embrio yang dihasilkan, serta menurunkan risiko kejadian keguguran, lahir prematur, pre-eklampsia, diabetes melitus gestasional saat hamil,” tutur dr. Angga.