Dr. Angga menjelaskan bahwa metode ini meniru siklus alami tubuh wanita, sehingga dapat menghasilkan sel telur yang lebih sehat dan siap untuk ditanamkan di rahim.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan peluang kehamilan, tetapi juga mengurangi risiko keguguran serta efek samping dari pengobatan hormon.
Baca Juga:
Nikita Mirzani Beberkan Kehamilannya, Ayah Sang Anak Masih Misteri
Dr. Eko Santoso, Sp.OG, spesialis kandungan KOIC, menambahkan bahwa program mild stimulation tidak mensyaratkan usia tertentu.
Namun, penting untuk memastikan bahwa pasien masih berada di usia subur dan memiliki kondisi fisik yang memungkinkan.
“Intinya tentunya harus pada usia produktif, dan kondisi kesehatan saat pertama kali dilakukan checkup. Yang paling dilihat adalah berapa cadangan telur pada saat memulai program,” tambahnya.
Baca Juga:
Perubahan Hormon Saat Hamil Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental, Termasuk Depresi Antepartum
Selain metode medis, dukungan gaya hidup sehat juga sangat berperan dalam keberhasilan IVF. Menjaga pola makan, tidur cukup, menghindari stres, rutin berolahraga, dan mendapat dukungan emosional merupakan faktor penting.
“Bila kondisi fisik dan mental kurang mendukung, hal ini bisa mengganggu gelombang hormonal di dalam tubuh. Sehingga, selain karena kualitas dan layanan yang kami berikan, pasien juga harus mampu bekerjasama untuk menjaga kondisi tetap prima selama program dilakukan,” jelas dr. Eko.
Dengan pendekatan yang menyeluruh, mulai dari teknologi medis hingga perawatan holistik, pasangan yang mengalami infertilitas tetap memiliki harapan besar untuk meraih impian menjadi orang tua.