Kasusnya baru-baru ini terjadi di Bantul, Jawa Tengah. Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, “Jadi anak memang ada risiko penularan, contoh anak umur 2 tahun kan sering digendong atau diciumin orang-orang. Hal itu risiko kontak makin tinggi,” kata Agus dikutip dari Detik.
“Apalagi kerawanan akibat kurang gizi karena kondisinya, angka stunting juga masih ada terus. Jadi, ada potensi-potensi di dalam anak itu sendiri, sehingga daya tahan tubuh anak kurang,” dia menambahkan.
Baca Juga:
Pemerintah Genjot Gerakan Nasional TOS TBC, Targetkan Penurunan Kasus Signifikan pada 2025
Sederhananya, hanya sedikit potensi penyebaran infeksi TB ketika dicium. Tapi, risikonya semakin tinggi jika anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, stunting atau kekurangan asupan gizi.
Adapun beberapa faktor yang meningkatkan potensi penyakit, yakni:
- Mengidap HIV.
Baca Juga:
Program Makan Bergizi Gratis Dukung Upaya Pencegahan TBC Sejak Dini
- Mengidap kanker.
- Tengah menjalani pengobatan kanker.
- Mengonsumsi obat guna mengatasi rheumatoid arthritis atau penyakit Crohn.