Semakin kecil ukurannya, mikroplastik akan semakin mudah diserap tubuh dan semakin besar peluangnya untuk memicu kerusakan jaringan. Para pakar pun setuju bahwa keberadaannya dapat mengganggu ekosistem lingkungan dan membahayakan kesehatan Anda.
Meski sebagian besar mikroplastik berasal dari penguraian plastik dengan ukuran yang lebih besar, tapi ada pula yang memang diproduksi dalam ukuran kecil, seperti microbeads yang ditambahkan ke dalam pasta gigi dan sabun pencuci wajah. Partikel ini juga ada di dalam serat-serat pakaian yang berbahan sintetik seperti nilon.
Baca Juga:
Bahaya Mikroplastik Jika Masuk ke dalam Tubuh Anak
Mikroplastik di lingkungan dan makanan
Saat ini, pencemaran plastik di dunia telah mencapai tingkat epidemi dengan sampah plastik terbanyak berada di sungai dan lautan. Setiap tahunnya, ada sekitar 8,8 juta ton sampah plastik yang memasuki lautan.
Sebanyak 276.000 ton di antaranya mengambang di laut, sedangkan sisanya tenggelam atau terdampar ke daratan.
Baca Juga:
Kontaminasi Mikroplastik di Sungai Babel Tertinggi Nomor Empat
Mikroplastik di lingkungan juga terdapat di dalam udara yang dihirup dan sistem pengolahan air limbah rumah tangga. Umumnya, hal itu berasal dari benang atau serat kain yang terlepas dari pakaian berbahan sintetik.
Selain di lingkungan, mikroplastik juga dapat ditemukan dalam makanan dan minuman yang Anda konsumsi sehari-hari.
Dalam satu studi terkini yang memeriksa 15 merek garam laut berbeda, ditemukan hingga 600 partikel mikroplastik per kilogram. Studi lain menemukan hingga 660 serat mikroplastik per kilogram pada madu dan 109 fragmen mikroplastik di dalam per liter bir.