WahanaNews.co | Masyarakat Indonesia digemparkan oleh kasus gagal ginjal akut pada anak yang diduga disebabkan oleh etilen glikol.
Dalam laporan Kementerian Kesehatan, etilen glikol telah mencemari 15 dari 18 produk obat yang sedang diidentifikasi.
Baca Juga:
WHO Terbitkan Peringatan 8 Obat Sirop yang Dilarang BPOM RI
Lantas, apa itu etilen glikol?
Sebelumnya, senyawa etilen glikol juga diduga jadi penyebab tewasnya 66 anak di Gambia, Afrika Barat.
Berdasarkan analisis laboratorium, ada empat produk sirup yang tercemar etilen glikol dengan kandungan yang melebihi batas normal.
Baca Juga:
Produsen Obat Unibebi Dipolisikan, Ditudingan Lakukan Penipuan soal Etilen Glikol
Adapun keempat produk sirup tersebut yakni Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah memastikan empat produk sirup yang diproduksi oleh Maiden Pharmaceutical Ltd, India itu, tidak beredar di Indonesia.
Apa Itu Etilen Glikol?
Menurut National Center for Biotechnology Information (NCBI), etilen glikol (C2H602) adalah ‘alkohol beracun’ yang kerap dimanfaatkan oleh industri rumah tangga.
Istilah ‘alkohol beracun’ merujuk pada beberapa jenis alkohol seperti methanol dan isopropil alkohol.
Pemberian etilen glikol yakni cairan tidak berwarna, tidak berbau, memiliki viskositas yang rendah sehingga menyebabkan cairan bersifat higroskopis. Cairan ini dapat memberikan rasa manis.
Di industri Farmasi, etilen glikol terkadang digunakan sebagai pelarut zat tambahan.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan bahwa etilen glikol dapat memberikan efek racun jika dikonsumsi oleh manusia.
Beberapa gejala yang mungkin muncul setelah mengonsumsi sirup atau sediaan lain yang terpapar etilen glikol antara lain:
1. Sakit perut
2. Mual dan muntah
3. Diare
4. Sulit buang air kecil atau volume urine berkurang
5. Sakit kepala
6. Perubahan kondisi mental
7. Cedera ginjal akut
Sementara menurut Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran, Prof. apt. Muchtaridi, Phd, etilen glikol ketika masuk ke dalam tubuh, akan mengalami oksidasi oleh enzim sehingga menjadi glikol aldehid.
Glikol aldehid kemudian kembali dioksidasi menjadi asam glikol dan membentuk lagi menjadi asam oksalat. Senyawa ini adalah pemicu terbentuknya batu ginjal.
Ditambahkan Muchtaridi, asam oksalat yang telah mengkristal akan berbentuk seperti jarum tajam.
"Asam oksalat kelarutannya kecil, kalau ketemu kalsium akan terbentuk garam yang sukar larut air dan larinya akan ke organ seperti empedu dan ginjal. Jika lari ke ginjal akan jadi batu ginjal. Kristalnya tajam akan mencederai ginjal," katanya, dikutip dari laman resmi Universitas Padjajaran, Kamis, 20 Oktober 2022.
Efek Samping Etilen Glikol
Etilen glikol bakal memberikan efek samping yang berbahaya jika dikonsumsi oleh anal-anak. Pasalnya, ukuran ginjal anak-anak jauh lebih kecil ketimbang orang dewasa.
Selain merusak ginjal, efek samping etilen glikol bisa lari ke jantung dan memicu kematian yang cepat.
"Yang paling berbahaya ketika kondisi ini terjadi di negara-negara kering. Kondisi dehidrasi akan mempercepat pembentukan asam oksalatnya. Contohnya seperti di Gambia," tutur Muchtaridi.
Karena dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya, penggunaan etilen glikol sudah dilarang oleh Food and Drugs Administration (FDA).
Senada dengan FDA, Farmakope Indonesia juga melarang penggunaan etilen glikol untuk formulasi obat.
Kendati demikian, etilen glikol berpotensi ditemukan dalam bentuk kontaminan pada bahan tambahan sediaan sirup dengan nilai toleransi 0,1 persen pada gliserin dan propilen glikol serta 0,25 persen pada polyethylene glycol. Dikutip dari VOI. [Tio]