Sekitar 1 dari 4 orang (atau 25 dari 100) dengan infeksi virus polio akan memiliki gejala seperti flu yang meliputi:
- Sakit tenggorokan
- Demam
- Kelelahan
- Mual
- Sakit kepala
- Sakit perut
Baca Juga:
Babinsa Dampingi Nakes Sukseskan Vaksinasi Polio
Gejala ini biasanya berlangsung 2 sampai 5 hari, kemudian hilang dengan sendirinya.
Sementara itu, seebagian kecil orang dengan infeksi virus polio bisa mengembangkan gejala lain yang lebih serius, yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang:
- Meningitis (infeksi pada selaput sumsum tulang belakang dan/atau otak) terjadi pada sekitar 1–5 dari 100 orang dengan infeksi virus polio, tergantung jenis virusnya.
- Kelumpuhan (tidak dapat menggerakkan bagian tubuh) atau kelemahan pada lengan, kaki, atau keduanya terjadi pada sekitar 1 dari 200 orang hingga 1 dari 2000 orang, tergantung jenis virusnya.
Baca Juga:
Pemprov Klaim 3,2 Juta Anak di Jawa Barat Sudah Dapat Imunisasi Polio
Kelumpuhan adalah gejala paling parah yang terkait dengan virus polio karena dapat menyebabkan kecacatan permanen dan kematian.
Antara 2 hingga 10 dari 100 orang yang mengalami kelumpuhan akibat infeksi virus polio meninggal, karena virus memengaruhi otot yang membantu mereka bernapas.
Penyakit polio bahkan tetap perlu diwaspadai saat seseorang dinyatakan sembuh. Pasalnya, anak-anak yang tampaknya pulih sepenuhnya dapat mengalami nyeri otot, kelemahan, atau kelumpuhan baru saat dewasa, sekitar 15 hingga 40 tahun kemudian. Kondisi ini disebut sindrom pasca-polio.