"Hasil autopsinya sudah saya ambil, ini masih menunggu beberapa hasil lab lagi nanti. Saya rasa itu wewenang kepolisian untuk bisa mengumumkan. Tapi, jaminan dari saya bahwa ini akan dibuka secara transparan karena itu juga diminta keluarga," katanya menegaskan.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Cabang Papua dr. Hendra Sihombing, Sp.P., menambahkan ada kejanggalan dalam kematian korban saat kejadian itu.
Baca Juga:
Misteri Penganiayaan Dokter Koas Unsri, Sang Sopir Diduga Jadi Biang Kerok
"Jadi, kami sangat prihatin atas kejadian tersebut. Dari laporan itu ada ketidakwajaran. Kita masih menunggu hasil autopsi resmi dari pihak kepolisian. Kami berharap bahwa visum itu segera diselesaikan sehingga langkah-langkah selanjutnya bisa dilaksanakan dan berjalan dengan baik," katanya.
Menurut laporan yang diterima, ungkap Hendra, korban ditemukan dalam kondisi mulut berbusa dan ada luka lebam di tubuhnya. Pihak keluarga menyampaikan pada bagian punggung belakang tubuh korban membiru serta di bagian leher, dan tulang rusuk patah.
"Kita masih menunggu hasil resmi dari autopsi pihak kepolisian. Sebagai ketua, saya berharap kepada aparat penegak hukum untuk segera menyelesaikan kasus ini dengan titik terang penyelesaian terbaik dan pelaku segera ditangkap, diproses sesuai hukum yang berlaku," ujar Hendra.
Baca Juga:
Diduga Gegara Tugas Piket Liburan Tahun Baru, Dokter Koas di Palembang Dipukuli
Usai Menkes Budi Gunadi bersama rombongan melayat di rumah duka, pihak keluarga selanjutnya memakamkan korban di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panaikang, Makassar, Sulawesi Selatan. [Tio/Ant]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.