Pemerintah juga terus berupaya melengkapi puskesmas dengan Usa untuk mempertajam identifikasi ibu hamil, sementara pascakelahiran juga dilakukan program untuk mendukung pemenuhan konsumsi protein hewani bagi balita," katanya.
Agus mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk mencapai target benurunan shunting pada tahun 2024 mendatang.
Baca Juga:
Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Serukan Upaya Pencegahan Pornografi Secara Komprehensif dan Terpadu
"Seperti diketahui bahwa prevalensi stunting harus torun sebesar tiga perem per tahun hingus menjadi 14 persen pada 2024 Semeltara prevaler stunting seat sebesar 24 persen," katanya.
Agus menambahkan bahwa berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24.4 persen atau 5,33 juta balita. [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.