WahanaNews.co | Dokter spesialis ortopedi Asa Ibrahim Sp.OT menyebutkan wanita yang mengalami menopause (berhenti haid) bisa menurunkan kepadatan tulangnya sehingga menyebabkan osteoporosis.
"Wanita biasanya setelah mengalami menopause atau berhenti haid banyak hormon-hormon pembentukan tulang yang tidak dikeluarkan lagi sehingga kalau dilihat kepadatan tulangnya itu cepat sekali turunnya," ucapnya dalam diskusi mengenai osteoporosis yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga:
Pjs. Bupati Labuhanbatu Utara Hadiri Peringatan HUT IDI ke-74
Ia mengatakan wanita sangat rentan mengalami osteoporosis setelah menopause, sedangkan pada pria lebih terlindung dari osteoporosis karena kepadatan tulangnya menurun secara perlahan.
"Untuk laki-laki karena tidak mengalami menopause kecenderungan penurunan kepadatannya lebih pelan-pelan, yang biasanya mulai nampak pada usia 65 sampai 70 tahun," ucapnya.
Namun menurut Asa, osteoporosis tetap jangan disepelekan meskipun tidak ada gejala yang dirasakan. Karena osteoporosis merupakan salah satu silent killer atau penyakit yang tidak menunjukkan gejala, namun bisa parah jika sudah terjadi komplikasi.
Baca Juga:
Kasus Dokter Aulia, Polisi: Pengakuan FK Undip-RS Kariadi soal Bully Permudah Penyelidikan
"Tahu-tahu dia kepleset patah tulang, bungkuk punggungnya udah bengkok, mengangkat barang tulangnya patah, biasanya gejala muncul pada kasus yang sudah komplikasi," ucapnya.
Osteoporosis juga pintu masuk berbagai macam penyakit seperti kerusakan sendi dan saraf terjepit akibat pengeroposan tulang.
Penurunan kepadatan tulang ini juga bisa disebabkan karena penyakit terdahulu yang menyebabkan hormon kepadatan tulang berkurang seperti penyakit gagal ginjal, kerusakan otak dan tiroid. Hal ini dinamakan osteoporosis sekunder.