Setelah ruam muncul, kemudian akan diikuti oleh pembentukan benjolan berisi nanah yang akan berubah menjadi keropeng.
Saat peralihan dari ruam ke lesi yang berisi nanah, pasien umumnya akan mengalami gejala subjektif seperti rasa nyeri atau gatal. Selanjutnya, saat terbentuknya keropeng, rasa gatal biasanya semakin terasa.
Baca Juga:
Berikut Tips Pencegahan Cacar Monyet Agar Tidak Tertular
Selain terjadi pada daerah sekitar anus dan perianus, perubahan pada kulit juga dapat muncul pada area mulut dan sekitarnya, serta munculnya lesi pada area genital.
Selaras dengan penjelasan dari Hanny, dalam webinar yang sama, seorang dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Robert Sinto, Sp.PD, K-PTI, juga menjelaskan bahwa infeksi cacar monyet dapat ditemukan pada berbagai organ tubuh lainnya, seperti saluran pernapasan dan sistem saraf pusat.
"Ini adalah penyakit infeksi yang bersifat sistemik, yang tidak hanya terbatas pada kulit. Oleh karena itu, pendekatan dalam penanganannya harus melibatkan berbagai disiplin ilmu," ujarnya.
Baca Juga:
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Barat Bertambah Jadi 10 Orang
Robert merujuk pada data yang memperlihatkan bahwa pada kasus terkonfirmasi, virus penyebab Mpox atau Monkeypox juga bisa ditemukan pada paru sehingga penyakit ini dikatakan dapat bersifat sistemik terutama pada mereka yang mengalami imunodefisiensi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.