WahanaNews.co | Guna mencegah penularan AIDS, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong anak muda untuk melakukan deteksi dini kesehatan. Diketahui, penderita AIDS berdasarkan data didominasi oleh mereka yang berusia 19-59 tahun.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktorat Promkes dan PM Kementerian Kesehatan, Dra. Herawati, MA. Ia mengatakan kasus banyak menyerang, anak muda di usia produktif, maka perlu pencegahan sebelum menikah.
Baca Juga:
KAKI: Peningkatan Kualitas Layanan Populasi Kunci ODHIV
"Penyakit AIDS pada usia produktif sih 19 sampai 59 tahun yang masih bekerja, di kalangan usia produktif. Untuk penularannya dari ibu hamil ke anak, maka harus diedukasi, dengan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para catin (calon pengantin), kalau sehat itu ada sertifikatnya dan bisa lanjut untuk menikah dan memperkecil penularan,” terang Dra. Herawati di The Dharmawangsa Hotel, beberapa waktu lau.
Lebih lanjut, ia mengatakan perlu ada sosialisasi dan edukasi masyarakat terkait AIDS. Tentunya untuk menghilangkan stigma negatif terhadap penderita AIDS, sebab penyakit ini dikatakan mampu dicegah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan.
Menurutnya penderita AIDS akan mengonsumsi obat seumur hidupnya. Dengan pengawasan dari kerabat maupun keluarga. "Tapi itulah menjadi tantangan bahwa stigma itu harus dihilangkan.
Baca Juga:
Pemkab Sidoarjo Komitmen Tangani HIV/AIDS Menuju Nol Kasus Baru 2030
Sementara kalau sudah menderita, ya harus minum obat mau tidak mau. Banyak orang juga putus di tengah jalan gitu mau minum obat, maka perlu peran pendamping keluarga,” sambung Herawati.
Sekadar informasi, Hari AIDS Sedunia (HAS) akan diperingati pada 1 Desember mendatang. Peringatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemandirian masyarakat akan pentingnya pencegahan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam pengendalian HIV/AIDS.
Direktur Imran mengatakan betapa pentingnya peran dari seluruh lapisan masyarakat, untuk menyukseskan penanggulangan HIV-AIDS. Guna mewujudkan Three Zero, yaitu zero infeksi baru HIV, zero kematian terkait AIDS, dan zero stigma-diskriminasi.