WahanaNews.co | Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi, seorang Psikolog Anak dari Universitas Indonesia (UI) menekankan pentingnya pendidikan moral untuk mencegah kemungkinan anak tumbuh dengan sifat kekerasan di masa dewasa.
"Kalau kita lihat anak yang suka melakukan kekerasan itu mungkin saja ada pengaruh juga dari pola asuhnya, tetapi juga kadang orang tua tidak mengajarkan yang namanya moral," ujar pria yang akrab disapa Romi itu.
Baca Juga:
Kepala Dinas Kaltim Sebut 568 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
"Moral adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui atau memilah mana yang baik dan mana yang buruk," tambahnya.
Pendidikan moral, menurut Romi, dapat dimulai dari mengajarkan anak bagaimana caranya berempati.
Dengan adanya rasa empati, anak pun memahami bahwa memukul, salah satu contohnya, merupakan perilaku yang buruk.
Baca Juga:
Kemen PPPA Kawal Kasus Penganiayaan Anak di Depok, Pastikan Anak Korban Dapat Perlindungan
Menurut Romi, empati juga merupakan kemampuan seseorang untuk memahami perasaan, pikiran, dan keinginan orang lain yang diajak bicara.
Apabila mampu berempati kepada orang lain, anak akan lebih bisa memahami kondisi orang lain dan cenderung toleran.
Selain empati, kata Romi, terdapat banyak hal yang terkait dengan pendidikan moral yang dapat diajarkan kepada anak seperti fairness atau rasa adil, self-control atau kontrol diri, hingga kindness atau kebaikan atau berbuat baik kepada orang lain.