WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia, dr. Iwan Ariawan, mengungkapkan bahwa individu yang mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) memiliki potensi tinggi mengalami penyakit hipertensi dan diabetes.
Temuan ini berdasarkan banyaknya kasus obesitas sentral yang teridentifikasi dalam hasil pemeriksaan tersebut.
Baca Juga:
Cek Kesehatan Gratis Tersedia di Seluruh Indonesia, Begini Cara Ikutnya!
“Pada peserta CKG yang memiliki obesitas sentral, kemungkinan dia memiliki hipertensi dan diabetes 1,5 sampai 2 kali lipat. Jadi resikonya itu meningkat tinggi pada mereka-mereka ini,” ujar Iwan dalam konferensi pers secara daring. Kamis, (12/6/2025).
Ia menjelaskan, sebanyak 50 persen atau satu dari dua perempuan yang ikut serta dalam pemeriksaan terdeteksi mengalami obesitas sentral.
Sementara pada peserta laki-laki, prevalensinya mencapai satu dari empat orang.
Baca Juga:
Program Cek Kesehatan Gratis Kini Fleksibel, Tak Perlu Tunggu Ulang Tahun
Sebagaimana diketahui, hipertensi dan diabetes merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke dua penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Lebih lanjut, Iwan memaparkan bahwa 20,9 persen peserta CKG mengalami tekanan darah tinggi, sementara 5,9 persen lainnya sudah mengidap diabetes.
“Tekanan darah tinggi dan penyakit gula merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada peserta dewasa (18 tahun ke atas),” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa hipertensi kini telah menyerang kelompok usia mulai dari 18 tahun.
Khusus bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas, satu dari tiga orang sudah mengalami hipertensi dan memerlukan penanganan.
“Untuk diabetes juga sama, sudah dimulai pada usia muda. Kalau pada 40 tahun ke atas, 1 dari 10 orang yang ada di sekitar kita itu mengalami diabetes atau penyakit gula,” katanya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]