WahanaNews.co | Serangan iskemik transien (TIA) atau dikenal sebagai stroke ringan adalah gangguan singkat aliran darah ke bagian otak, sumsum tulang belakang atau retina, yang bisa memicu gejala seperti stroke sementara, tetapi tidak merusak sel-sel otak atau menyebabkan cacat permanen.
Gejala stroke ringan ini sering disalahartikan orang sebagai migrain. Karena bisa muncul sakit kepala yang datangnya sangat tiba-tiba dan seringkali sembuh dalam waktu singkat.
Baca Juga:
Gejala Wajah Mencong: Tanda Stroke atau Bell's Palsy? Ini Perbedaan Menurut Dokter
Meski tampak tak berbahaya, stroke ringan seringkali merupakan tanda peringatan dini, bahwa seseorang berisiko terkena stroke.
Sekitar 1 dari 3 orang yang mengalami stroke ringan akan mengalami stroke berikutnya. Bahkan, risiko stroke sangat tinggi bisa terjadi dalam waktu 48 jam setelah TIA.
Jika tidak ada serangan stroke susulan, stroke ringan bisa menjadi kesempatan untuk melakukan pencegahan.
Baca Juga:
Remaja dengan IQ Rendah Berpotensi Terserang Stroke Sebelum Usia 50, Ini Penjelasannya
Gejala stroke ringan
Serangan stroke ringan biasanya berlangsung beberapa menit. Sebagian besar tanda dan gejala menghilang dalam waktu satu jam, meskipun ada juga gejala yang bertahan hingga 24 jam.
Tanda dan gejala stroke ringan mirip dengan yang ditemukan pada awal stroke dan mungkin termasuk serangan mendadak, seperti:
- Kelemahan, mati rasa atau kelumpuhan di wajah, lengan atau kaki, biasanya di satu sisi tubuh
- Bicara cadel atau kesulitan memahami orang lain
- Kebutaan pada satu atau kedua mata atau penglihatan ganda
- Vertigo atau kehilangan keseimbangan atau koordinasi
Bisa jadi Anda mengalami lebih dari satu gejala stroke ringan. Selain itu, gejala stroke ringan yang muncul pada tiap orang bisa berbeda, tergantung pada area otak mana yang terlibat.
Bahaya kolesterol tinggi lainnya adalah meningkatkan risiko stroke.
Bahaya kolesterol tinggi lainnya adalah meningkatkan risiko stroke. Plak kolesterol tidak hanya melapisi pembuluh darah di dalam dan di sekitar jantung, tetapi juga mempersempit arteri tertentu yang mengarah ke otak.
Penyebab stroke ringan
Stroke ringan pada dasarnya memiliki penyebab yang sama dengan stroke iskemik, jenis stroke yang paling umum.
Pada stroke iskemik, sumbatan menghalangi suplai darah ke bagian otak. Namun dalam stroke ringan, penyumbatannya terjadi dalam waktu singkat dan tidak ada kerusakan permanen.
Penyebab utama stroke ringan seringkali adalah penumpukan timbunan lemak yang mengandung kolesterol, yang disebut plak (aterosklerosis) di arteri atau salah satu cabangnya yang memasok oksigen dan nutrisi ke otak.
Plak dapat mengurangi aliran darah melalui arteri atau menyebabkan perkembangan gumpalan.
Selain itu, pembekuan darah yang bergerak ke arteri yang memasok otak dari bagian lain tubuh, paling sering dari jantung, juga dapat menyebabkan stroke ringan.
Apakah Orang Dapat Mencegah Risiko Stroke karena Keturunan? Apakah Orang Dapat Mencegah Risiko Stroke karena Keturunan?
Pengobatan stroke ringan
Karena tanda dan gejala langsung stroke ringan dan stroke identik, penting untuk segera mencari perhatian medis.
Dokter kemungkinan akan melakukan berbagai tes diagnostik, seperti pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) atau pemindaian computerized tomography (CT), untuk membantu menentukan apa yang menyebabkan stroke ringan.
Anda mungkin juga memerlukan tes seperti pemantauan irama jantung, magnetic resonance angiography (MRA) atau CT angiography (CTA) untuk mencari kemungkinan penyebab yang berhubungan dengan jantung atau pembuluh darah.
Tergantung pada penyebab yang mendasarinya, dokter kemungkinan akan memberikan obat untuk mencegah pembekuan darah atau menghilangkan timbunan lemak (plak) dari arteri yang memasok darah ke otak Anda (endarterektomi karotis). [rin]