Teori ini dikembangkan oleh James Coyne, yaitu teori depresi interpersonal. Coyne berspekulasi bahwa orang yang depresi terlibat dalam ‘pengungkapan masalah intim yang tidak timbal balik dan tinggi’.
Dengan kata lain, orang yang membajak percakapan untuk fokus hanya pada masalah mereka sendiri sebenarnya bisa jadi depresi daripada hanya bersikap kasar atau tidak peka.
Baca Juga:
Kasus Perundungan Mahasiswi PPDS Undip, Penyidik Periksa Ahli Autopsi Psikologis
Faktanya, orang yang depresi berpikir berbeda tentang masalah mereka. Mereka cenderung fokus pada diri sendiri.
Ketika orang sedih, khawatir, dan putus asa, mereka cenderung merenungkan atau memikirkan masalah mereka berulang kali. Karena begitu berfokus pada masalah diri, pandangan seseorang tentang dunia menjadi sangat sempit dan hanya memiliki sedikit ruang tersisa untuk orang lain.
Penelitian Rose diikuti oleh remaja dan orang dewasa. Penelitian menemukan bahwa orang yang terlibat dalam percakapan berfokus pada diri sendiri lebih tertekan daripada orang yang tidak.
Baca Juga:
8 Kepribadian Orang yang Memprivate Media Sosial dan Jarang Memposting
Apabila lawan bicara Anda mendominasi dan cenderung membicarakan dirinya sendiri, mungkin mereka tak sepenuhnya menyadarinya.
Saran Rose, penting memiliki batasan jelas tentang berapa lama Anda akan mendengarkan.
Penting pula berbicara dengan mereka, ini bertujuan untuk memberi kesempatan lawan bicara memperbaiki perilaku.