Trump mengalami luka di telinga kanannya. Seorang peserta rapat umum tewas dan dua lainnya terluka parah. Penembak ditembak mati oleh seorang sniper. Sebuah perangkat peledak ditemukan di mobilnya, dengan detonator di samping tubuhnya.
"Berbicara dari pengalaman saya, tujuan kami dalam melindungi presiden adalah memastikan ada perlindungan yang aman di sekitar presiden, termasuk setiap area dari mana seorang pembunuh bisa menyerang. Jadi, Anda harus memeriksa setiap kemungkinan di area tersebut dan memastikan keamanannya," kata Panetta.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
"Dan itulah mengapa Anda menempatkan sniper di posisi tinggi, untuk memastikan mereka terus memantau kemungkinan serangan. Yang benar-benar membingungkan saya adalah apakah pandangan mereka terganggu atau apa?" imbuhnya.
Setelah upaya pembunuhan, Joe Biden menyerukan untuk meredakan retorika kampanye. Di konvensi nasional Partai Republik di Milwaukee, Trump muncul dengan telinga yang diperban sementara para pembicara merayakan pelariannya yang sempit.
"Selain investigasi tentang apa yang terjadi, saya pikir ini juga menimbulkan pertanyaan tentang ke mana kita menuju sebagai negara, dan apakah ini hanya akan meningkatkan kekerasan politik yang lebih besar saat kita menuju pemilihan, atau apakah kedua kandidat, Donald Trump dan Joe Biden, memutuskan bahwa sangat penting untuk mencoba membuat negara ini menolak jenis kekerasan tersebut dan lebih bersatu," tuturnya.
Baca Juga:
Trump Buat Kejutan! Tunjuk Pembawa Acara TV Jadi Menteri Pertahanan AS
"Dalam pendekatan kita terhadap politik, saya ingin percaya bahwa jalan itu masih mungkin di negara ini. Namun, mengingat sejarah yang baru saja kita lalui, dan apa yang telah kita lihat terjadi, saya khawatir kita sedang menuju ke arah yang salah."
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.