Lee memilih untuk tidak menikah dan tidak memiliki anak. Namun, ia tidak merasa kehilangan.
“Pasien dan murid-murid saya adalah suami dan anak-anak saya,” ujarnya.
Baca Juga:
Meski Tertutup, Korea Utara Tetap Bisa Dipantau Media Korea Selatan
Pilihan hidup ini sangat tidak lazim di zamannya, tetapi justru menjadi sumber inspirasi.
Ia menentang norma sosial dan membuktikan bahwa pengabdian bisa dilakukan dengan sepenuh hati.
Warganet pun ramai mengomentari kisahnya.
Baca Juga:
Korea Selatan Ubah Haluan: Tinggalkan F-35B, Bangun Armada Drone Tempur di Atas Kapal Induk
Salah satu menulis, “Orang yang hidup tanpa pamrih akan selalu tampak muda, baik raga maupun jiwanya.”
Yang lain berkata, “Lee Gil-ya membuktikan bahwa hidup tidak harus mengikuti pakem. Ia memilih jalan yang sulit, namun itulah yang membuatnya besar dan bermakna.”
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.