Namun, para peneliti menyampaikan bahwa riset lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami bagaimana polusi udara berkontribusi pada masalah kesehatan mental.
Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Kementerian Kesehatan RI, depresi adalah kelainan suasana hati yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang.
Baca Juga:
Polres Blitar Periksa Kejiwaan Siswa MTS yang Pukuli Temannya hingga Tewas
Orang yang mengalami depresi mungkin merasa sedih, cemas, kehilangan minat terhadap aktivitas yang biasanya mereka sukai, merasa tidak berharga, atau memiliki pemikiran negatif yang berulang tentang diri sendiri, kehidupan, atau kematian.
Informasi yang disiarkan di laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia menyebutkan bahwa depresi berbeda dengan perubahan suasana hati dan perasaan tentang kehidupan sehari-hari yang biasa.
Episode depresi berlangsung hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, setidaknya selama dua minggu.
Baca Juga:
Ayah David Ozora Ajukan Restitusi Korban Rp52 Miliar, LPSK Pantasnya Rp120,3 Miliar
Orang yang mengalami depresi mungkin mengalami gangguan tidur, perubahan nafsu makan, kelelahan, dan konsentrasi yang buruk.
Depresi terjadi akibat interaksi kompleks faktor sosial, psikologis, dan biologis.
Risiko depresi dapat dikurangi dengan mengelola stres, membangun dukungan sosial yang kuat, serta menjaga kesehatan fisik dan mental secara umum.