WahanaNews.co | Menjaga kesehatan merupakan hal yang penting diperhatikan. Selain kesehatan fisik, kesehatan mental pun perlu diperhatikan.
Saat ini mulai banyak orang yang sadar akan pentingnya kesehatan mental.
Baca Juga:
Antisipasi Gangguan Listrik, Petugas PLN Karo Terus Pantau Dan Pembersihan Jaringan
Gangguan kesehatan mental saat ini masih menjadi salah satu isu kesehatan yang sangat diperhatikan di seluruh dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyatakan bahwa pandemi Covid-19 telah memperburuk kondisi kesehatan mental dunia dan menciptakan krisis global untuk kesehatan mental jangka pendek dan jangka panjang.
Di Indonesia sendiri, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
Baca Juga:
BSI Dinilai Rugikan Konsumen, YLKI Singgung Kompensasi
Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober, Populix mengadakan sebuah survei untuk mengetahui perkembangan isu kesehatan mental di era transisi endemi saat ini.
Mengutip dari rilis yang diterima PARAPUAN, survei yang dilakukan terhadap 1.005 laki-laki dan perempuan berusia 18 hingga 54 tahun di Indonesia ini terangkum dalam laporan “Indonesia’s Mental Health State and Access to Medical Assistance”.
Eileen Kamtawijoyo, Co-Founder dan COO Populix, mengatakan, berbagai masalah seperti kondisi perekonomian yang tidak menentu, rasa kesepian setelah sekian lama menjalani pembatasan sosial, tuntutan pekerjaan, hingga permasalahan hubungan yang timbul di masa-masa transisi endemi ini, tentunya turut mempengaruhi kesehatan mental banyak orang.