WahanaNews.co | Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat, dr. Erizon Safari mengingatkan seluruh tenaga kesehatan (Nakes) rumah sakit, puskesmas, termasuk pada pelayanan publik terus menerapkan pelayanan berbasis hospitality atau keramahtamahan kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Erizon usai menghadiri kegiatan Forum Konsultasi Publik (FKP) yang diselenggarakan oleh RSUD Cengkareng di Ruang Gendang, Gedung B Lt. 8 RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (21/11/2024).
Baca Juga:
Pembuangan Limbah Medis Secara Illegal Digerebek Polda Kalsel
“Meski tidak mudah, seluruh tenaga kesehatan harus terus mengedepankan pelayanan berbasis hospitality kepada masyarakat,” kata Erizon kepada WahanaNews.co, Kamis (21/11/2024).
Menurut Erizon, saat lelah atau capek, masyarakat tetap menilai mereka kurang ramah. Masyarakat tidak tahu mereka itu lelah atau capek.
“Ini menjadi PR [pekerjaan rumah] bersama. Karena secapek apapun mereka harus mengedepankan hospitality itu kepada masyarakat atau pasien,” tegasnya.
Baca Juga:
Sederet Fakta Praktik Bullying PPDS Temuan Kemenkes Dibeberkan Menkes Budi
Oleh sebab itu, ia minta semua pimpinan unit kerja kesehatan untuk selalu mengingatkan tenaga kesehatan baik di rumah sakit, puskesmas maupun pelayanan publik lainnya selalu menerapkan hal tersebut.
Selain pelayanan berbasis hospitality, ia juga meminta tenaga kesehatan untuk bekerja secara profesionalitas sesuai SDM, sarana dan prasarana selalu disiapkan sehingga pelayanan kesehatan semakin lebih baik kepada masyarakat.
“Semua harus berbenah karena tuntutan masyarakat sekarang ini sudah berbeda. Masyarakat menuntut yang terbaik, dan saya yakin semua bisa diberikan dengan memenuhi hal-hal itu,” ungkapnya.
Terkait banyaknya antrian pasien sebelum ke rawat inap hampir semua di IGD rumah sakit, Erizon kembali mengingatkan agar tenaga kesehatan yang bertugas selalu melakukan komunikasi yang baik kepada pasien maupun keluarga.
“Komunikasikan. Bapak akan dirawat tapi mohon maaf ruang rawat inap di atas masih penuh. Pasien di atas belum pulang. Penjelasan ini mungkin akan lebih enak. Tawarkan jika tidak berkenan menunggu, bisa dirujuk ke rumah sakit lain. Meski ini PR bersama dan mudah-mudahan ada solusi bersama, tapi semua ini harus dijalankan dan dikomunikasikan dengan baik,” pungkasnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]