WAHANANEWS.CO, Jakarta - Overthinking atau berpikir berlebihan adalah kondisi ketika seseorang terus-menerus memikirkan sesuatu secara berulang tanpa menemukan jalan keluar.
Kebiasaan ini sering kali memunculkan rasa curiga, cemburu, bahkan membuat seseorang kesulitan menikmati momen kebersamaan dengan orang lain.
Baca Juga:
5 Efek Buruk Overthinking Bagi Kesehatan Mental
Jika dibiarkan, overthinking dapat menggerogoti kenyamanan dan kualitas hubungan sosial.
Kondisi ini juga membuat penderitanya sulit merasa santai saat berinteraksi.
Perasaan tidak aman pun kerap muncul sehingga hubungan menjadi renggang.
Baca Juga:
Lewat Lagu 'Getar Cinta', Iga Azwika Bahas Fenomena Overthinking
Menurut penjelasan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dukungan dari lingkungan sekitar memegang peran penting dalam membantu seseorang keluar dari lingkaran overthinking.
“Cerita dengan keluarga, teman, dan orang terdekat lainnya dapat dilakukan sebagai tahapan awal untuk menguranginya,” tulis IDI.
Kesadaran bahwa kesempurnaan mustahil diraih meskipun sudah berusaha keras, juga menjadi langkah penting untuk meringankan beban pikiran.
Alih-alih menuntut diri sendiri terlalu tinggi, lebih baik fokus pada upaya terbaik yang bisa dilakukan tanpa tekanan berlebihan.
Namun, bila overthinking sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan segan mencari bantuan profesional.
Seorang terapis dapat membantu menemukan akar masalah serta memberikan strategi penyelesaian yang tepat.
Overthinking kerap menahan seseorang di masa lalu sehingga menghambat langkah ke depan.
Pikiran yang berulang bukan hanya menyita energi, tapi juga bisa memblokir rencana dan impian yang sebenarnya ingin dijalankan.
Karena itu, cobalah untuk lebih hadir menikmati momen saat ini.
Fokuskan perhatian pada hal-hal yang memang bisa diubah, bukan terjebak pada penyesalan masa lalu.
Salah satu cara sederhana yang bisa dilatih adalah mindfulness.
Dengan teknik ini, seseorang diajak untuk melepaskan pikiran negatif, melatih kesadaran penuh, dan mengarahkan kembali perhatian pada hal-hal yang benar-benar terjadi di sekelilingnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]