WahanaNews.co | Seorang pria muda di Swiss alami cedera paru-paru dan diagnosis dengan pneumonediastinum setelah melakukan masturbasi.
Diberitakan Gizmodo pada Jumat (15/4), pria berusia 20 tahun ini mengalami sesak napas hebat kemudian dirawat di rumah sakit. Ketika dilarikan ke IGD, ia mengalami rasa nyeri pada dada, wajah bengkak, yang disertai dengan nafas tersengal.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Beruntung, pria Swiss tersebut tak mengalami cedera serius. Setelah dirawat intensif selama satu hari di ICU dan tiga hari perawatan normal, ia pulang dengan seluruh gejala yang telah hilang.
Kasus ini terungkap lewat jurnal Radiology Case Reports edisi bulan Mei.
Ketika dibawa ke rumah sakit, pasien tersebut mengaku pada dokter, "Gejala-gejala yang dialami mulai muncul ketika berbaring di tempat tidur untuk melakukan masturbasi.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Setelah ditelusuri lebih lanjut melalui foto rongga dada, pasien tersebut didiagnosis dengan pneumomediastinum.
Pneumomediastinum merupakan kondisi sirkulasi udara yang tak sesuai pada tempatnya. Udara yang seharusnya mengalir pada organ pernapasan, justru terjebak pada rongga di antara dua paru-paru (mediastinum).
Kondisi ini mengakibatkan kerusakan kantong udara sehingga membutuhkan asupan oksigen dengan dosis tinggi.
Setelah pemeriksaan lebih lanjut, dokter memutuskan untuk menempatkan pasien tersebut di ICU dengan pemberian antibiotik serta anti nyeri paracetamol.
Pneumomediastinum dapat disebabkan oleh trauma fisik yang dialami pada paru-paru ataupun esofagus.
Cedera semacam ini kerap terjadi pada pria muda. Biasanya kondisi ini dipicu oleh serangan asma akut, olahraga berat, dan proses muntah yang terlalu kuat.
Menurut dokter yang menangani pasien tersebut, masturbasi adalah satu-satunya pemantik yang membuat pria ini mengalami kondisi pneumomediastinum.
Setelah tim dokter mempelajari lebih lanjut, cedera paru-paru ini lebih sering terjadi dalam kasus pria yang melakukan hubungan seksual.
Kasus yang terjadi pada pria Swiss adalah kali pertama tercatat gejala timbul akibat otoerotik (kepuasan seksual yang dilakukan diri sendiri). Dokter pun mengkategorikannya sebagai kejadian langka.
"Sejauh ini kami belum menemukan bukti ilmiah bahwa pneumomediastinum bisa dipantik oleh pengalaman otoerotik," jelas tim dokter pada keterangan resminya
"Dengan kasus ini, kami menyimpulkan bahwa ini adalah kejadian tidak umum untuk penyakit ini," tegasnya.
"Tak perlu khawatir, pneumomediastinum biasanya dapat pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan tindakan tertentu," lanjut mereka. [afs]