WAHANANEWS.CO, Jakarta - Popularitas matcha kian meroket, terutama di kalangan anak muda.
Dari minuman kekinian hingga olahan makanan, bubuk teh hijau asal Jepang ini kini mudah ditemukan.
Baca Juga:
Matcha Hits, Berapa Banyak Kafeinnya?
Namun, di balik manfaatnya, matcha menyimpan potensi risiko yang tak boleh diabaikan.
Matcha merupakan teh hijau berbentuk bubuk yang dihasilkan dengan menggiling daun teh secara menyeluruh.
Tidak seperti teh hijau biasa yang diseduh lalu disaring, matcha dikonsumsi langsung bersama air, sehingga kandungan senyawa aktifnya lebih tinggi.
Baca Juga:
Anak Muda Pilih Skincare Sesuai Bujet, Tak Gampang Tergiur Iklan
Meski dikenal mengandung antioksidan tinggi dan bermanfaat untuk kesehatan, konsumsi matcha secara berlebihan dapat memicu sejumlah efek samping, mulai dari gangguan hati hingga tekanan darah tinggi.
Menurut laman verywellhealth, berikut adalah sejumlah risiko kesehatan yang dapat timbul jika matcha dikonsumsi secara berlebihan:
1. Reaksi Alergi
Konsumsi matcha dapat menyebabkan reaksi alergi parah seperti sesak napas, ruam kulit, dan gatal-gatal.
2. Kanker Kerongkongan
Berdasarkan European Journal of Clinical Nutrition, konsumsi teh dalam suhu sangat panas, termasuk matcha, dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.
Tanda-tandanya meliputi sulit menelan, batuk berkepanjangan, mulas, dan suara serak.
3. Hipertensi
Kandungan kafein pada matcha dapat memicu peningkatan tekanan darah yang berisiko menimbulkan serangan jantung maupun stroke.
4. Masalah Hati
Dosis tinggi zat epigallocatechin gallate (EGCG) dalam matcha di atas 800 mg berpotensi menyebabkan kerusakan hati. Gejalanya termasuk nyeri di perut kanan atas, urin gelap, hingga mata atau kulit menguning.
5. Gangguan Penyerapan Zat Besi
Matcha mengandung katekin yang, bila dikonsumsi dalam jumlah besar, dapat menghambat penyerapan zat besi di tubuh.
Kondisi Kesehatan Tertentu yang Perlu Waspada
Dokter biasanya menyarankan untuk menghindari atau membatasi matcha bila seseorang memiliki kondisi berikut:
- Alergi berat terhadap teh atau komponennya
- Ibu hamil dan menyusui, karena batas maksimal EGCG yang dianjurkan hanya 120 mg per hari.
- Lansia di atas 65 tahun, karena lebih rentan terhadap reaksi obat atau senyawa aktif tertentu.
- Penderita kanker kerongkongan, gangguan fungsi hati, dan tekanan darah tinggi, yang harus menjalani pengawasan medis ketat jika ingin mengonsumsi matcha.
Berapa Banyak Matcha yang Aman?
Hingga kini belum ada panduan resmi soal dosis aman matcha. Namun, studi klinis menunjukkan beberapa bentuk konsumsi yang umum dipakai untuk mendukung fokus dan daya ingat, antara lain:
- Minuman matcha sebanyak 1,5 gram
- 4 gram bubuk matcha dalam bentuk cair atau bar teh
- 2 gram dalam bentuk kapsul
- 3 gram matcha dalam kantong teh celup
Karena takaran dan efeknya bisa berbeda tergantung jenis produk dan kondisi kesehatan, disarankan untuk mengikuti saran dokter atau mematuhi petunjuk konsumsi pada kemasan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]