“Sisanya tidak dapat dipulihkan sehingga pencegahan jauh lebih penting,” ucapnya.
Karena itu, penguatan peran keluarga, edukasi gizi, dan pendampingan kesehatan dianggap menjadi langkah kunci untuk mencegah stunting sejak awal kehidupan.
Baca Juga:
Kolaborasi PLN IP dan BKKBN Jabar Dorong Peningkatan Kompetensi ’Tamasya’
Lebih jauh, Wihaji menyoroti keberhasilan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang digagas pemerintah.
Ia menyebut program tersebut sudah berdampak signifikan bagi jutaan keluarga.
“Saya berkeyakinan menyelamatkan satu anak berarti menyelamatkan satu generasi,” kata Wihaji.
Baca Juga:
25 Persen Anak Usia Dini Belum Terlindungi Jaminan Kesehatan, BKKBN Dorong Akselerasi Program 3 Zeros
Hingga saat ini, program Genting disebut telah membantu menyelamatkan 1,5 juta keluarga dari risiko stunting melalui berbagai intervensi gizi, pendampingan, dan bantuan sosial.
Komitmen penanganan stunting juga mendapat dukungan dari dunia pendidikan.
Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Intiyas Utami, menegaskan bahwa kampusnya turut mengambil bagian dalam implementasi program Genting.