Zinc memiliki sifat antioksidan dan bisa menghambat
replikasi dari virus. Sedangkan selenium bisa menghambat dari reseptor tempat
virus yang menempel di tubuh. Vitamin B kompleks dan omega 3 memiliki fungsi
sebagai anti inflamasi. Lalu vitamin E bersifat antioksidan. Probiotik berperan
baik untuk sistem pencernaan, di mana sistem imun paling banyak terdapat di
saluran cerna. Kebutuhan akan vitamin C dan D juga sudah umum digunakan sebagai
terapi untuk COVID-19.
Bagaimanapun, adanya dukungan dari vitamin dan suplemen
tambahan tidak kemudian dapat menjadi obat pagi penyakit yang diderita, tak
terkecuali COVID-19. Vitamin hanya bersifat mempercepat penyembuhan.
Baca Juga:
Ini Tata Cara Isoman bagi Pasien Cacar Monyet
"Untuk menyembuhkan itu belum bisa. Tapi mempercepat
penyembuhan, itu bisa. Dari beberapa literatur yang saya baca, vitamin-vitamin
ini bisa mempercepat penyembuhannya. Tapi sebagai obat utama, itu belum bisa
hingga saat ini," kata dr. Raissa. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.