WahanaNews.co | Belakangan
ini viral di aplikasi WhatsApp, informasi soal China yang mengakui bahwa vaksin
buatannya, Sinovac, tidak ampuh dalam memberi antibodi manusia dalam melawan
virus corona.
Pesan berantai itu juga menyertakan sejumlah tautan berita
yang meragukan kemampuan Sinovac.
Baca Juga:
Lima Tahun Setelah COVID-19: WHO Desak China Berbagi Data, Ini Jawabannya
Selain itu, dalam pesan juga ditulis kalimat yang menyatakan
bahwa Indonesia memborong vaksin Sinovac sementara vaksin tersebut diakui oleh
China tidak manjur.
"Lah trus pembuatnya saja mengakui vaksin Sinovac
buatannya kurang manjur tapi Indonesia malah memborongnya?" tulis
pernyataan dalam pesan tersebut.
Faktanya, dikutip dari situs resmi Kominfo, Juru bicara
vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksin
Sinovac masih efektif untuk mencegah penularan virus SARS-CoV-2.
Baca Juga:
3 Negara Ini Masuk Daftar Wisata Luar Negeri dengan Risiko Tinggi di 2025
"Dalam uji klinis tahap tiga yang dilakukan di Bandung,
Jawa Barat, hasil efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen. Vaksin Sinovac juga
sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM)," tuturnya.
Sementara itu, Pemerintah China juga menegaskan bahwa
pihaknya sebagai produsen Sinovac dan Sinopharm mementingkan keamanan dan
efektivitas vaksin yang diproduksinya.
"Pihak China secara konsisten mementingkan keamanan dan
efektivitas vaksin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui
penggunaan darurat vaksin CoronaVac yang dibuat oleh Sinovac, hal itu secara
penuh membuktikan keamanan dan efektivitas CoronaVac," ujar Konselor bidang
Sains dan Teknologi Kedutaan Besar China di Jakarta, Yi Fanping, dikutip dari
ANTARA.
Yi Fanping menyebut, vaksin CoronaVac telah mendapatkan
persetujuan penggunaan darurat dari 50 negara dan kawasan di dunia. Bahkan,
dilaporkan penyuntikan vaksin CoronaVac sudah mencapai 75 juta dosis secara
global.
Kesimpulan: China tidak menyebut vaksin produksinya tidak
ampuh. [qnt]