WahanaNews.co | Ketua Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Hanny Nilasari mengungkapkan, sekitar 50% virus cacar monyet umumnya menyerang wajah.
Selain wajah, gejala cacar monyet juga bisa muncul pada bagian tubuh lainnya, seperti lengan, perut, badan, punggung, dan lain-lain.
Baca Juga:
Banyak Warga Israel Masuk RS, Ini Fakta-fakta Serangan Virus Mematikan West Nile
Hanny menuturkan, selain wajah, virus cacar monyet juga sering menyerang telapak tangan.
"Ada kemungkinan cacar monyet menyerang telapak tangan, sekitar mata, mulut, dan sekitar anus atau area yang lain," kata Hanny pada acara konferensi pers daring terkait "Monkeypox atau Cacar Monyet" pada Jumat, (5/8/2022).
Oleh karena itu, masih ada kemungkinan cacar monyet menyerang area tubuh lainnya. Namun, jika pasien yang terinfeksi cacar monyet memiliki imunitas tubuh yang baik, maka gejala biasanya akan lebih cepat hilang.
Baca Juga:
Demam Lassa Menyebabkan 156 Kematian di Nigeria dalam Empat Bulan Terakhir
Sayangnya, jika pasien memiliki kondisi imunokompromais atau defisiensi imun tubuh, maka kondisi atau gejala yang timbul akibat infeksi virus cacar monyet akan lebih berat.
Pasien dengan kondisi imunokompromais juga berpotensi mengalami infeksi lebih dari sekali.
Hanny juga menjelaskan, seseorang yang terkena infeksi cacar monyet dan telah sembuh dari kondisi ini, maka tubuhnya akan membentuk antibodi untuk melindungi diri dari infeksi cacar monyet dalam masa waktu tertentu.
Namun, situasi ini tidak berlaku untuk pasien dengan riwayat imunokompromais. Meskipun pernah mengalami cacar monyet atau telah divaksin untuk cacar monyet, ia tetap dapat mengalami reinfeksi berkali-kali. [rin]