WahanaNews.co, Jakarta - Kanker adalah salah satu penyakit yang masih menjadi momok menakutkan di masyarakat modern.
Setiap tahun, jutaan orang di seluruh dunia terkena dampaknya, dan upaya pencegahan serta penanganan menjadi fokus utama dalam dunia medis.
Baca Juga:
Cinta Ramlan Mati Suri: 3 Jam Tanpa Tanda Kehidupan hingga Bertemu Cahaya
Dalam perjuangan melawan kanker, penting bagi kita untuk memperhatikan gaya hidup dan pola makan yang sehat.
Baru-baru ini, para ahli kesehatan menyoroti beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
Berikut ini lima asupan makanan tak disarankan ahli kanker melansir Daily Mail:
Baca Juga:
Penelitian Ungkap Generasi X dan Milenial Berisiko Tinggi Alami Kanker
1. Daging olahan
Makanan olahan seperti sosis, bacon, salami, dan hot dog memang menjadi pilihan yang praktis untuk memberikan rasa kenyang dengan cepat. Kehadirannya yang lezat dan mudah disiapkan sangat membantu saat kita memiliki waktu terbatas untuk memasak.
Namun, menurut para ahli, makanan olahan ini memiliki risiko tinggi dalam memicu perkembangan sel kanker. Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan pengawet yang ditambahkan untuk meningkatkan masa simpan produk makanan tersebut.
Bahan tambahan kimia dan proses produksi yang dilaluinya menjadi sumber kekhawatiran bagi kesehatan. Selain itu, penggunaan asap dan kadar garam yang berlebihan dalam proses pembuatan juga menjadi faktor penyebab makanan olahan ini dapat meningkatkan risiko kanker.
2. Alkohol
Bagi mereka yang mengonsumsinya, alkohol sering dianggap sebagai minuman yang dapat membantu tubuh untuk merasa rileks. Namun, pandangan ini tidak didukung oleh Matthew Lambert, seorang ahli gizi di World Cancer Research Fund (WCRF).
Menurut Lambert, "Tidak ada manfaat yang dapat diperoleh dari konsumsi alkohol. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa semua jenis minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko setidaknya enam jenis kanker, termasuk kanker payudara dan perut."
Lambert juga mengungkapkan bahwa bahkan konsumsi alkohol dalam jumlah kecil pun dapat memiliki dampak negatif pada tubuh. Proses penyerapan alkohol oleh tubuh dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel dan mengganggu kemampuan tubuh untuk melakukan perbaikan sel secara alami.
3. Daging merah
Daging merah sering diandalkan sebagai asupan protein utama untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh. Apalagi bagi mereka yang merupakan pegiat kebugaran dan tengah menjalani program peningkatan massa otot.
Tetapi mengonsumsi daging merah secara sembarangan dan berlebihan juga tidak dianjurkan oleh ahli kanker. Steak, burger, hingga lamb chop atau daging domba panggang tidak disarankan dikonsumsi terlalu sering.
Banyak hasil penelitian yang telah berhasil mengungkapkan kaitan konsumsi daging merah dengan perkembangan beberapa jenis sel kanker di dalam tubuh.
Walaupun begitu masih dibutuhkan pengamatan lebih dalam agar memperjelas bukti dan efek yang disebabkan dari konsumsi daging merah terhadap kanker.
4. Makanan dan minuman manis
Manisnya makanan dengan kadar gula yang tinggi bikin siapapun sulit menolaknya. Apalagi ketika menerimanya sebagai makanan penutup yang legit untuk cuci mulut.
“Kami (sebagai ahli) menyarankan untuk meminimalisir asupan makanan olahan, berlemak dan manis. Seperti kue, biskuit, pastry, hingga minuman-minuman yang manis,” lanjut Lambert.
Gula merupakan asupan yang baik untuk bakteri di dalam tubuh. Ketika dikonsumsi terlalu berlebihan dampaknya dapat memperparah inflamasi dan membuat tubuh berisiko tinggi atas perkembangan sel-sel kanker.
5. Gorengan
Bagi warga Indonesia, tidak lengkap rasanya makan tanpa menambahkan lauk yang memiliki tekstur renyah. Konsumsi makanan gorengan juga telah menjadi bagian kuat dari kebiasaan masyarakat Indonesia.
Ayam goreng, ikan goreng, dan camilan seperti singkong goreng atau risol merupakan makanan yang selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari orang Indonesia. Namun, di balik kelezatan dan tekstur renyahnya, gorengan sebenarnya membawa ancaman bagi kesehatan tubuh dan sel-sel di dalamnya.
Penggunaan minyak untuk menggoreng makanan dapat mengakibatkan penumpukan lemak jenuh dalam tubuh manusia. Terlalu banyak lemak jenuh dalam tubuh meningkatkan risiko perkembangan setidaknya 13 jenis kanker.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]