WAHANANEWS.CO, Jakarta - Berkeringat saat tidur merupakan hal yang umum, terutama ketika suhu udara tinggi atau sirkulasi udara di kamar kurang baik.
Namun, jika tubuh tetap mengeluarkan keringat meski berada di ruangan sejuk dan tanpa aktivitas fisik, kondisi ini patut diwaspadai karena bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan.
Baca Juga:
Strategi Sederhana Membantu Anak Tidur Nyenyak Demi Perkembangan Optimal
Dikutip dari laman Alodokter, keringat malam dapat dipicu oleh berbagai faktor ringan, seperti konsumsi makanan pedas atau panas sebelum tidur, rasa cemas berlebih, kebiasaan merokok, serta minum alkohol.
Namun, bila faktor-faktor tersebut tidak terjadi dan keringat masih terus muncul, sebaiknya segera mencari tahu penyebab medisnya.
Pasalnya, keringat malam bisa menandakan adanya penyakit tertentu.
Baca Juga:
Sering Ngiler Saat Tidur, Haruskah Khawatir? Ini Penjelasan Medisnya
Berikut beberapa kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan seseorang sering berkeringat saat tidur:
1. Menopause
Bagi wanita, masa menopause kerap ditandai dengan hot flashes atau sensasi panas mendadak yang membuat tubuh berkeringat, termasuk di malam hari.
Gejala ini disebabkan oleh perubahan kadar hormon estrogen yang memengaruhi sistem pengatur suhu tubuh.
2. Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah kondisi saat kadar gula darah turun drastis, yang dapat menimbulkan keringat berlebih bahkan saat tidur.
Biasanya, gejala ini disertai rasa pusing, tubuh gemetar, dan lemas.
Penyebabnya bisa berasal dari pola makan yang tidak teratur, penggunaan obat antidiabetes, atau terapi insulin berlebihan.
3. Penyakit Infeksi
Beberapa infeksi seperti tuberkulosis (TBC), HIV, malaria, endokarditis, brusellosis, dan osteomielitis dapat memicu keluarnya keringat di malam hari.
Selain itu, penderita biasanya juga mengalami demam, nyeri otot, batuk lama, dan penurunan berat badan.
4. Hiperhidrosis
Kondisi medis ini ditandai dengan produksi keringat berlebih tanpa sebab jelas.
Penderita hiperhidrosis bisa berkeringat di bagian tertentu, seperti ketiak, telapak tangan, atau wajah baik ketika terjaga maupun sedang tidur.
5. Gangguan Hormon
Ketidakseimbangan hormon juga dapat menyebabkan produksi keringat meningkat.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan hal ini antara lain hipertiroidisme, pheochromocytoma, diabetes, serta tumor penghasil hormon.
6. Kanker
Keringat malam yang disertai demam lama, kelelahan, dan penurunan berat badan tanpa sebab perlu diwaspadai karena bisa menjadi gejala awal leukemia atau limfoma.
7. Efek Samping Obat
Beberapa jenis obat juga dapat menimbulkan efek samping berupa keringat berlebih. Misalnya obat antidepresan, penurun demam dan nyeri, terapi hormon, serta kortikosteroid.
Meski tidak selalu menandakan penyakit serius, keringat malam sebaiknya tidak diabaikan.
Jika keluhan ini terjadi berulang tanpa alasan yang jelas, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui penyebab pastinya terutama bila disertai gejala lain seperti demam, kelelahan, atau penurunan berat badan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]