Pada pertemuan ke-76 WHA, WHO meluncurkan International Pathogen Surveillance Network (IPSN).
Ini akan memberi semua negara akses ke pengurutan genom untuk mengidentifikasi dan menanggapi ancaman penyakit yang muncul menggunakan genomik.
Baca Juga:
Kepala WHO Desak Israel Hentikan Kelaparan di Gaza: “Kejahatan Perang yang Tak Bisa Ditoleransi”
Genomik, studi tentang materi genetik yang ditemukan dalam virus, membantu para ilmuwan menemukan mutasi yang dapat membuat patogen lebih menular atau mematikan.
Para ilmuwan kemudian dapat mengembangkan perawatan dan vaksin yang berhasil melawan penyakit itu, sementara negara-negara dapat melakukan tanggapan tepat waktu. IPSN akan melihat para peneliti, pemerintah, yayasan amal, dan sektor swasta bekerja sama untuk memantau bug.
Dr Tedros berkata: "Ketika pandemi berikutnya datang, dan itu akan terjadi, kita harus siap untuk menjawab secara tegas, kolektif dan adil,” pungkasnya.
Baca Juga:
WHO Soroti Ledakan Kasus Kolera di 31 Negara, Dorong Akses Air Bersih dan Vaksinasi
WHO sebelumnya mengidentifikasi sembilan penyakit prioritas yang menimbulkan risiko terbesar bagi kesehatan masyarakat.
Mereka dianggap paling berisiko karena kurangnya perawatan atau kemampuannya menyebabkan pandemi.
Covid ada dalam daftar, bersama dengan demam berdarah Krimea-Kongo, penyakit yang ditularkan oleh kutu yang membunuh 30 persen dari mereka yang dirawat di rumah sakit.